Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam Kumat

8 Desember 2019   22:13 Diperbarui: 8 Desember 2019   22:19 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Swastamita pergi
bagai menjemput setumpuk rasa
tinggalkan jejak sendu
maka merualah ruang nelangsa

Di bawah langit pekat malam
risauku bertahta
ini malam tentu pelik
begitu runyam untuk dikunyah

Aku selonjoran
aku terlentang
aku ceracau pada jam
aku menanduk dinding

Atmaku mengembara
terjebak di antara gemintang
dan harapan-harapan pukah
yang kupaksa terbang
sekembalinya membawa sesak
sedang dewi malam setia membisu

Oh,
fajar merahku
datanglah
gulung semua risau malamku

Gowa | 08 Desember 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun