Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Gebuk Senja Raya

4 Desember 2019   17:57 Diperbarui: 4 Desember 2019   18:07 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah digebuk senja raya
maka pulanglah ia
dengan kepala merunduk
menuju peraduan sunyi

Bunga-bunga dalam pasu pecah
yang selalu ia sirami kasih sayang
seketika lunglai tak gemulai
tak kuasa mencuri pandang
untuk sejenak melipur

Langit memang terlalu jauh
untuk membujuk memahamkan lara
bentala bisu terlalu sabar bernasihat
dan siang terlalu cepat berlalu
membawa pulang matahari

Sejak ia pergi pertengahan Juli lalu
senja raya merupa waktu
yang paling kejam
melucuti senyuman Ibu
memaksa meresapi kehilangan; ayah

Makassar | 04 Desember 2019
Ibu tetap ikhlas
"cinta" tak membuatnya meratap

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun