Hening bening ini pagi
Benamkan suara
Menepis bundak
dan sawala berisik
Tapi begitu dingin
Kepala bagai ditetesi embun
Angin bagai memandu jarum
Menusuk rongga dada
Sedang bias lembut arunika
Malu-malu menghangati
Hanya buraikan terang
Merayap di dinding bisu
erggghhh...kubiarkan saja
Alam melucuti kehangatan
Sepotong pagi yang gigil ini
Kan berlalu dalam tegukan kopi
(Makassar, 10/09/2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!