Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Terluka dalam Waktu

22 Agustus 2019   10:05 Diperbarui: 22 Agustus 2019   10:08 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: islampos.com

Ranting hati berderak patah tiga
Remuk rasa
Runtuh asa
Tersisa sayap nelangsa
Berkalang hampa

Senyum tiada lagi mengembang
Jegang raga kerut wajah meniti hari
Serasa hendak mendera merajam diri
Sebab kenyataan terlalu kejam
Menggilas segenap barisan impian

Kutahu,
Kau sedang terluka dalam waktu
Karenanya,
Mari sini duduk di dekatku
Mendekap terang arunika

Bersamaku tenggelam dalam serbuk kopi
Biarkan sisa embun dan semilir angin nan sejuk melipur nestapamu
Biarkan putaran waktu hadirkan celah
Pada lukamu yang belum jua mengering

Waktu melukaimu
Waktu jua akan menyembuhkanmu
Cobalah untuk yakini

(Catatan langit, 22 Agustus 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun