Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Manusia Merdeka (2)

17 Agustus 2019   07:10 Diperbarui: 17 Agustus 2019   08:52 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: haziqnazmi.wordpress.com

aku melihat manusia merdeka
kala pagi menyeruput kopi
sambil mencumbui arunika membias
ia kerap bersiul dan berdendang
tanpa dikejar waktu
ia berangkat kapan saja ia mau
pulang sesuka hati
tapi membawa jiwa yang lapang

ketika matahari siang
beringsut melewati tengah bumi
ia menabung tenaga
dengan pulas, mendengkur hebat
tak ada target yang bikin jidat berkerut
dan kepala pusing tujuh samudra

sore hari ia menyapa handai taulan
bercengkrama, tiada beban
sesekali ia menganggit puisi
sembari menanti langit merah saga
hingga benar-benar wajah senja
kian temaram dilahap hitam pekat

kala malam
ia bersama kerabat
meledakkan tawa bersama tetangga
dengan sepotong kisah dan gurauan
saat keheningan dan angin malam hembuskan rasa gigil,
maka terbenamlah ia di peraduan
dan tambatan hatinya setia menemani

ia bukan orang berdasi
juga bukan konglomerat
ia hanya petani
sosok petani merdeka
dari pelosok kampung Nusantara
yang tidak dibelenggu hasrat
dan tidak dijajah oleh waktu

(catatan langit, 17 agustus 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun