kembali aku terkapar di selasar senja memandangi ribuan sketsa dan bayangan pagi dalam angan
pada waktu-waktu yang telah kulewati acapkali kutemui jiwaku menggamit dawai-dawai hampa
dan pada kisah-kisah yang telah kusuguhkan untuk kehidupan, begitu berpenggalan dan kontradiksi
kubiarkan diriku terus terkapar mendekap sisa langit merah saga yang kian lindap, sembari menyesali peran dalam lipatan waktu yang kadang begitu memalukan dan memilukan
(catatan langit, 12 agustus 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H