Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Diam Mengeja Sunyi

12 Agustus 2019   07:15 Diperbarui: 12 Agustus 2019   07:15 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

termangu di serambi malam
membiarkan jarum jam
berdetak dalam hening

kupatahkan dua sayap benak
yang kerap mengembara liar
sebab ia selalu pulang
membawa himpunan rasa hambar
dan pijakan rapuh

aku terdiam meresapi
silir angin malam bertiup lembut
lalu membiarkan hati
mengendalikan laju waktu
dan meruah apa adanya

dengan hati yang tenang
aku mengeja sunyi
tuk menemukan arti kebeningan jiwa
sebab pikiran terlalu rusuh
dan tak bisa memahami
peliknya anyaman sunyi sepi di ruang rasa

(catatan langit, 12 agustus 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun