kopi dan senja sama-sama hebatnya: sanggup jadi teman setia dalam menjumputi sepi di relung hati, lalu menguarkan udara-udara kerinduan yang diterlantarkan
aku tak ingin mengulasnya lebih jauh lagi karena kopi dan senja terlalu tangguh memantik lahirnya ribuan syair. gubahan syair ini hanya merinci sekelumit warna kehidupan yang tengah berlangsung di antara kopi dan senja
kukabarkan. di antara kopi dan senja, bulir-bulir peluh sedang berlomba menghidu aroma wangi tanah, kemudian mengucurinya. karena di sana setumpuk benih harapan dapat tumbuh dan berkecambah
di antara kopi dan senja, berjuta-juta pasang kaki lusuh dan terantuk batu sedang menapaki jalan terjal berliku, demi mencari serpihan kebahagiaan. di antara kopi dan senja, hanya sebentar waktu sela berleha-leha bagi mereka yang sedang menata perikehidupan
adakah kau tahu? aku termasuk di antara kopi dan senja itu
(catatan langit, 26 juli 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H