Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Rangkaian Aksara Aneh

15 Juni 2019   05:25 Diperbarui: 15 Juni 2019   05:52 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ketika wajah mentari mulai menyembul, ku dapati beberapa aksara, terjuntai lemas, terjepit di pagar bambu tetangga

saat ku amati dari dekat, sontak ia membentuk tulisan: "kau selalu sibuk menjadi orang lain"

aku abaikan. kuayunkan langkah, berpaling dari rangkaian aksara itu. ia kemudian terkekeh

aku berbalik badan dan membaca pesannya: "hidupmu penuh topeng, sehari-hari menyembunyikan diri di balik kata"

aku tak setuju. aku mulai murka. kucopoti satu persatu aksara itu lalu membuangnya di comberan tetangga. lalu melangkah lagi.

entah mengapa. aksara-aksara aneh itu bangkit dari comberan busuk, berteriak kemudian menghilang:

"sudah lama kau terperosok ke dalam jurang kehampaan hidup. sudah lama harga dirimu tergerus. tersisa angkuh dan keras hati. tapi masih saja kau bangga jalani hari"

(catatan langit, 15 juni 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun