Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Matikan Aku di Jalan Cinta-Mu

17 Mei 2019   21:10 Diperbarui: 17 Mei 2019   21:29 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah tiga puluh lima tahun aku mencicipi hidup dan terus berjalan di atas bumi-Mu. Tak kupungkiri, aku pernah berjalan pongah tanpa kepala yang patuh kepada-Mu, diiringi derap langkah kaki yang tak tahu diri.

Seluruh jiwa ragaku pernah kuboyong di jalan pengkhianatan: mengeja petunjuk kesia-siaan, menabung debu kelalaian, menimbun kerikil dosa dan mereguk mata air kesesatan dalam perjalanan.

Lalu apa yang kurasakan Tuhan? kering dan kering dalam banjir kenikmatan hidup. Tak ada ketenangan. Kini, telah kugenggam sejumput ajaran-Mu dan merasakan secercah sinar cinta-Mu menjelma lentera penerang jalan hidupku.

Hanya satu pintaku, di saat aku benar-benar telah menapak lurus di jalan cinta-Mu, maka matikanlah aku Tuhan, agar di seberang waktu yang merupa tirai penyekat perjalanan, tak kutemui lagi diriku berkhianat di jalan cinta-Mu.

(Catatan langit, 17 Mei 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun