Sesekali memang aku budakmu. Budak dalam istana megahmu; ego, yang bisa kau perintah sesukamu. Lantaran ada bagian dari diriku; serpihan lunak, yang begitu mudah terbuai bisikan palsu.
Jika aku mendongkol, kau bisa semburkan agitasi murahan, hingga organ-organ tubuhku yang tak waras akan patuh dan tunduk seketika terhadap titahmu.
Tapi kau harus tahu, aku budakmu yang telah dimerdekakan sejak awal. Tak akan pernah bisa kau kuasai diriku seutuhnya. Karena aku sudah diciptakan merdeka oleh-Nya.
(Catatan langit, 14 Mei 2019)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!