Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Ketika Dinding Kekuasaan Bisa Mendengar dan Berbicara

25 April 2019   12:37 Diperbarui: 25 April 2019   23:51 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bayangkanlah ketika semua dinding kekuasaan bisa mendengar dan berbicara, maka yakinlah seyakin-yakinnya: negeri ini benar-benar akan adil dan makmur.

Tak akan ada yang berani menyimpang, tak akan ada yang berani berdusta. Tak akan ada yang berani mempermainkan hak-hak rakyat.  Semua tangan akan tulus mengabdi untuk kemajuan negeri.

Sebab dinding kekuasaan itu akan menyeret seseorang ke pengadilan, ia akan bersekutu dengan penegak hukum. Memberi kesaksian sebagaimana kesaksian. Ia tak akan mengenal suap, sebab ia tak dibekali nafsu.

(Catatan langit, 25/04/2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun