Sekitar tiga puluh meter di hadapanku, telah meluruh daun kering, diterpa desiran angin malam.
Kemudian tergeletak lusuh di atas aspal. Di antara daun itu, kutemukan sekeping kata. Aku berhenti sejenak memacu besi tua; motorku.
Aku pungut lalu kurangkai kata itu: "Doakan aku, selamat dan lancar dalam perjalanan pulang ke kampung kelahiran, menuju bilik rinduku. Menuju bilik suara juga..."
(Catatan langit, 16/04/2019)
Lagi perjalanan pulang kampung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!