Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Reformasi

10 April 2019   15:51 Diperbarui: 10 April 2019   16:34 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: www.era.id

Ini bukan tentang revolusi
Slogan itu sudah basi
Saat HAM demokrasi terkonsolidasi
Kini kita masih dalam dekapan era reformasi
Tapi maaf saya ingin interupsi
Cita-citanya belum utuh terealisasi
Seperti supremasi hukum dan korupsi
Kemiskinan pun belum semua teratasi
Tak heran ada yang mengkritisi
Reformasi terasa menjelma repot nasi
Mungkin karena surplus narasi
Tapi kita tetap berharap dan beridealisasi
Siapa pun pemenang pesta demokrasi
Harus lanjutkan cita-cita reformasi

(Catatan langit, 10 April 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun