Aku menyulam aksara dalam keheningan malam, dan telah kutemukan cahaya kebajikan bersanding kebenaran. Tak ada yang terbenam kawan, pun tak ada yang berganti, seiring putaran waktu.
Aksara-aksaraku tetap terjalin. Isyaratkan kerinduan yang tak pernah berakhir akan dunia yang penuh kebahagiaan di bawah tarikan napas yang bersandar pada kehalusan budi.
Menginginkan peradaban yang diselimuti keadilan dan tak menepikan nurani. Bait-baitku yang memancar dari bilik asa akan terus berteriak dan menggema memecah mayapada yang tersempitkan oleh kepongahan jiwa-jiwa yang terlupa.
(Catatan langit, 5 April 2019)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!