Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidup yang Paling Bahagia

13 Maret 2019   07:37 Diperbarui: 13 Maret 2019   07:51 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ialah ketika sebelum terbit matahari di ufuk timur disambut dengan ibadah. Kemudian menyeruput kopi, menghadapkan wajah ke arah matahari merasakan hangat dan sentuhan merah lembutnya.

Setelah itu menganggit bait-bait puisi, lalu berangkat ke tempat kerja dengan sebuah lagu-lagu penyemangat. Di tempat kerja rekah-rekah senyuman hadir, kemudian menyapa rekan kerja.

Sesekali meledakkan tawa mengusir rasa tegang dan bekerja sepenuh hati. Di sore hari bercengkerama dengan keluarga di beranda rumah dan bertegur sapa dengan para tetangga dan tentu kopi hitam wajib hadir.

Ahhay...itulah hidup yang paling bahagia menurutku kawan.

(Catatan langit, 13/03/19)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun