Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelaki Malang yang Duduk di Gelapnya Malam Sudah Tuli

8 Maret 2019   20:41 Diperbarui: 8 Maret 2019   20:57 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aksara-aksara cinta; bukan cinta pada lawan jenis. Yang sejam lalu menyala-nyala di dada ini padam sejenak. Amarah telah mematikan gejolaknya. Amarah ini membuncah lalu tumpah gara-gara lelaki malang yang duduk di gelapnya malam sudah tuli.

Tak hirau akan kata-kataku. Ia hanya peduli pada rintihan jiwa cengengnya. Padahal aku mengajaknya untuk menjahit luka Nusantara karena laku sang durjana yang menebar ancaman dan tipu daya di mana-mana. Ya sudah, aku cari lelaki lain saja yang masih memiliki rasa cinta terhadap negeri ini.

Aku pamit dari kalian. Terima kasih telah memberiku waktu berkata-kata tak dipedulikan.

(Catatan lain, 08/03/19)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun