Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kelomang

8 Maret 2019   13:36 Diperbarui: 8 Maret 2019   13:53 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku ini kecil di mata
Di alam semesta

Tubuhku penuh warna
Dari merah hingga biru tua

Di darat dan di tepi laut mengembara
Hidup matiku ada di sana

Jangan dikira, aku pun hidup bersama
Tak bisa hidup tanpa hidup bersama

Kerang, siput, serpihan kayu sisa
Bagiku itulah segalanya

Demi cangkang, di sini pun rebutan juga.
Rebutan cangkang baru tinggalkan cangkang lama

Terserah kau memanggiku ketam pertapa.
Tapi jangan jadikan aku hiasan semata

(Catatan langit, 08/03/19)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun