Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Guru

11 Februari 2019   07:54 Diperbarui: 11 Februari 2019   07:53 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanpamu
Apa jadinya aku

Guru,
Tanpamu
Jalanku pasti tersesat
Di parit peradaban dungu

Guru,
Tanpamu
Wadahku penuh nanah
Meneguk air kotor di selokan
Membuang kesucian jiwa

Guru,
Tanpamu
Hidupku suram
Menimba cahaya kegelapan

Tersenyumlah guruku
Meski masa-masa kejayaanmu
Hampir punah
Tergerus zaman

(Catatan langit, 11 Februari 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun