Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bayang-bayang Kelam Masa Lalu

2 Februari 2019   10:45 Diperbarui: 2 Februari 2019   11:51 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menghabiskan waktu
Di pelataran parkir yang lengang
Menghadap benteng tua
Peninggalan pemerintah kolonial Belanda
Juga pernah diduduki tentara Dai Nippon
Dikelilingi pepohonan seusia kemerdekaan RI

Sosok pemuda kembali mencari esensi
Di balik eksistensinya yang rapuh diterpa zaman
Ketika menghela nafas hadirkan kontradiksi dalam benak
Mungkin ratusan pandangan hidup yang pernah dilahap berkelahi dipikiran
Seperti menyibak butir-butir hujan agar penglihatan luas

Mana jiwamu yang dulu
Mana mimpimu
Yang pernah kau teriakkan
Tak ada lagi
Yang kutemukan
Dirimu masih memuja
bayang-bayang kelam masa lalu
Bunuh dirimu sekarang juga...

(Catatan langit)
Makassar, 2 Februari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun