Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Oleng

22 Januari 2019   13:57 Diperbarui: 22 Januari 2019   14:07 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kapten,
Anda bilang kita sanggup menerjang badai dan bertahan dalam amukan ombak
Tapi mengapa setiap waktu kita terombang-ambing di lautan luas

Kapten,
Anda bilang kita akan berlayar jauh
menuju kehidupan yang kita mimpikan
Tapi mengapa mimpi kami banyak berguguran di atas kapal

Kapten,
Anda bilang masa depan ada di depan, di ujung samudra
Tapi mengapa hidup kami selalu di belakang dan terbelakang

Kapten,
Bekal kita tak cukup
cacing-cacing dalam perut kami terus bernyanyi lalu memberontak
Berteriak memanggil namamu

Kapten, oi kapten
Kapan derita ini berakhir

"Diam, kapal lagi oleng,
Anda terlalu banyak bicara" kata kapten

(Catatan langit)
Makassar, 22 Januari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun