Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terlunta-lunta

6 Januari 2019   09:19 Diperbarui: 6 Januari 2019   09:40 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaki langit masih gelap
wajah sang fajar belum utuh di mata
kakimu sudah melangkah jauh
tinggalkan rumah dan anak-anakmu

Gerobak karat mengikuti
menemani semangatmu yang sekarat
di atas aspal bisu mengayuh
menyusuri gang sempit
Dengan bau baju yang kemarin
mendatangi teras rumah si kaya

Tuhan,
jangan biarkan orang-orang miskin
terlunta-lunta berbaris di cakrawala
makmurkanlah kehidupan negeriku

(Catatan langit)
Jeneponto, 6 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun