Nasionalisme itu tetap cinta
Meski kalah dalam pertarungan
Terbuang tanpa pengikut
Terpojok di lorong sejarah yang kelam
Nasionalisme itu tetap cinta
Meski derita tiada akhir
Paceklik mencekik
Masa depan suram mencekam
Nasionalisme itu selalu cinta
Meski perjuangan dilupakan
Karya tak dihargai
Suara protes diabaikan
Ini tumpah darah kita
Tak peduli laku para kompatriot
Tak peduli roda kekuasaan menggilas batin
Bersama kita teriakkan :
"Aku tetap cinta tanah air dan bangsaku
dalam suka maupun duka"
(Catatan langit)
Makassar, 29 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H