Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Arus Massa

25 Desember 2018   06:17 Diperbarui: 25 Desember 2018   07:09 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lelah menapaki jalan

yang pernah dilalui

mereka yang melawan arus

ada kesunyian panjang

tangis sembunyi

Sistem kepercayaan, sistem sosial,

sistem politik, sistem ekonomi, sistem hukum,

pola hidup, kecendrungan hidup,

cara berpikir, ideologi mapan

arus itu begitu kuat

Ia membentuk 'kesadaran palsu'

menghunjam ke dasar-dasar berpikir

diminati milliaran manusia

tanpa protes

Bagiku ini tak membahagiakan

tak menyejukkan jiwa

Mendangkalkan akal budi

Memenjarakan kebebasan

menggunting nilai-nilai persamaan

menawarkan keadilan semu

Ia dibangun segelintir

Kuasa politik, kuasa bahasa, kuasa ilmu,

kuasa ekonomi, kuasa agama,

kuasa media, kuasa militer berpadu

berselingkuh membangun tatanan

menyuguhkan peradaban

Menyerukan kredo : 'aku yang benar'

Terasing,

sepi dalam keramaian

Menyendiri di sudut ruang,

di persimpangan jalan

di puncak gunung

di antara tumpukan buku

Pasrah, menyerah,

menceburkan diri di tengah arus massa ?

Pilihlah kesadaran dan kebahagiaan

(Catatan langit, 5/8/2018)

*Pernah dipublikasi di: https://armansyarifmks.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun