Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untuk Negara

15 Desember 2018   04:49 Diperbarui: 15 Desember 2018   05:12 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kisah92.blogspot.com

Di sini ada seribu bunga bangsa

Mekar indah di taman keadaban

Merajut cita memahat impian

Di atas himpitan lahan sengketa

Seribu anak bangsa itu

Termangu di kaki pongah

dipaksa menyerah oleh ketamakan

Sebab 'pengadilan hati'

tak memenangkan

Di sini ada delapan puluh pendidik

Langit masa depannya suram buram

Merayap dalam gelisah

Merengek di atas sajadah

akan nasib baik yang bersembunyi

di balik kerasnya dinding hati

Walau hati gundah

Tak letih menempa moral

menghaluskan budi

Di saat semua hampir sirna

sejumput harapan terjalin:

"Negara, berpihaklah

Beri kami jalan terang"

Kepadamu kami mengadu

Catatan langit

Makassar, 15 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun