Partai politik  merupakan sarana bagi warga negara untuk turut serta/berpartisipasi dalam proses pengelolaan negara. Dewasa ini partai politik sudah sangat akrab di lingkungan kita.Â
Sebagai lembaga politik, partai bukan dengan sesuatu dengan sendirinya ada. Kelahirannya mempunyai sejarah atas dasar ada kepentingan dan tujuan yang ingin dicapai.Â
Partai politik mempunyai tugas untuk mempertemukan kepentingan-kepentingan masyarakat dengan tindakan negara karena partai politik berakar dalam kehidupan politik masyarakat sipil dan pada saat yang sama menanamkan pengaruh di lembaga-lembaga negara, parlemen dan pemerintahan di mana program-program politik yang ada di dalam sebagai bentuk penyelenggraan demokrasi.
Asal-usul munculnya suatu partai politik adalah  untuk menentukan tujuan awal dibentuknya sebuah partai politik, sehingga menjadi model acuan dalam mengidentifikasi dirinya, dengan memperhatikan tiga dimensi yaitu:  Elektoral, Ideologis, dan Organisasional.Â
Pada dimensi electoral lima model partai politik dapat dibedakan atas dasar daya tarik dan dukungan social mereka serta asal usul elit yang mereka rekrut. Dimensi ideologis terdiri dari dasar kompetensi partai dan tingkat persaingan antar partai.Â
Pada dimensi organisasional, jenis generik dibedakan dengan memeriksa arti penting dan status organisasi keanggotaan dan posisi partai parlemen.Â
Keseimbangan kekuatan relatif di antara tiga wajah partai politik, selain itu partai dapat dibedakan atas dasar dua ciri organisasional yaitu: struktur sumber daya yang tersedia untuk partai, dan jenis kampanye politik di mana mereka terlibat. Pada bagian ini penulis akan membahas karakteristik dan 2 model partai politik yaitu partai kader dan partai massa.
Partai kader lebih mementingkan kualitas keanggotaanya, mereka dapat dikenali berdasarkan organisasinya yang ketat juga karena mereka termasuk kader atau kelompok yang terlatih yang keanggotaanya terbatas, dan partai ini berpegang teguh pada ideology tertentu, dan terus menerus melakukan pembaharuan dan pembenahan.
Partai Massa, partai jenis ini lebih mementingkan kuantitas anggotanya, partai jenis ini berbasiskan individu-individu yang jumlahnya besar, tetapi kerap berbeda dengan  kebijakan negara. Partai jenis ini seringkali memobilissasi massa  pendukung untuk kepentingan partai, partai massa berbasiskan kelas sosial tertentu, seperti orang kecil, tetapi juga berbasis agama, loyalitas kepada partai lebih didasarkan pada identitas sisial dibandingkan ideologi.
Berdasarkan kedua kategori partai di atas jika dihubungkan dengan sistem kepartain di Indonesia dengan mudah mengidentifikasi partai politik tersebut apakah partai tersebut berasaskan pada ideologi dalam hal ini partai kader atau lebih pada berdasakan kelas sosial, agama atau partai massa.Â
Dari beberapa partai politik yang ada di Indonesia, penulis melihat hanya sangat sedikit partai yang dikategorikan partai kader, karena kecenderungan partai di Indonesia jenisnya massa yang keanggotaannya cukup tinggi, kader yang ada di dalamnya mudah saja pindah partai jika kepentingan di partai tersebut tidak diakomodasi kepentingannya.Â