Mohon tunggu...
Arman Fauzi
Arman Fauzi Mohon Tunggu... wiraswasta -

Belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Batik Rp 65.000 untuk SBY

23 September 2014   17:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:50 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_343913" align="aligncenter" width="300" caption="Foto ini diambil ketika berada di Istana Kepresidenan di Jakarta beberapa waktu lalu."][/caption]

Pada tanggal 10 Juni 2014 lalu, kami di undang oleh Presiden Republik Indonesia ke Istana negara. Pada hari itu diselenggarakan pembukaan Indonesia Anti Corruption Forum  (IACF) ke IV. Forum yang berskala nasional ini diselenggarakan oleh  United Nations Office on Drugs and Criminal (UNODC) bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kedutaan Norwegia, Bappenas, Kemitraan, Seknas Fitra, Transparancy International Indonesia, ICW.

Masalah mulai muncul.  Seluruh peserta diharapkan untuk mengenakan pakaian batik lengan panjang. kami mulai bingung, lokasi mall yang dekat dan menjual batik lengan panjang yang murah dan sesuai kocek kami. Mulailah kami berburu batik buat ketemu dengan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di istana kepresidenan esok harinya.

Jarum jam mulai menunjukkan pukul 17 sore. Kami masih hunting di Mall Atrium. Kami tidak menmukan harga batik yang murah untuk dikenakan bagi persembahan buat pak SBY. Salah satu teman mengusulkan untuk mencarinya ke Blok M. perburuan berpindah ke Blok M dengan menggunakan Bus Way. Itu baru pertama saya naik Bus Way.

Setelah sampai di pasar Blok M yang terkenal banyak menjajakan pakaian jadi dengan harga “kerakyatan” itu, kami pun langsung menuju ke basement. Kami menemukan pilihan toko yang sesuai selera dan kantong kami. Jurus tawar menawar dimainkan. Teman saya Syarif dari Lombok menurut saya sangat terampil menawar harga. Singkat cerita, terjadilah transaksi. Saya membeli batik seharga Rp 65.000. Kami membawa pulang batik yang sudah dibeli ke hotel tempat penginapan di Hotel Sofyan di bilangan Menteng.

Keesokan harinya kami mulai tampil rapi dengan mengenakan batik lengan panjang layaknya pengusaha nasional. Dengan stelan batik lengan panjang, celana kain dan menggunakan sepatu, kami mulai siap-siap menunggu jemputan. Oh iya, saat itu saya mengenakan sepatu kulit pinjaman dari teman (terima kasih Mas Megi). Salah seorang teman kami berucap, “Batik ini saya persembahkan untuk Pak SBY sebagai bentuk penghargaan terakhir. Kan beliau mau lengser” katanya.

Lalu saya berkomentar sambil meneguk kopi pagi, mudah-mudahan besok pasukan pengamanan presiden (paspampres) tidak tahu harga batik kita. Apalagi kalau metal detectornya sampai bunyi, “Batik murah…batik murah…batik murah”.  Kami pun semua tertawa lepas sambil meninggalkan restoran dan menuju ke istana kepresidenan. Hahahah…***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun