Belakangan warganet Indonesia heboh akibat perilaku seseorang yang dianggap oleh sebagian orang sebagai pendakwah atau dai, sebut saja namanya BB. Pak BB ini dalam suatu kegiatan menujukan kata "goblok" kepada seorang pria yang bekerja sebagai bakul teh es, sebut saja namanya SH.
Saya sudah melihat video yang dimaksud. Hati saya sakit mendengar dan melihat perlakuan kepada pedagang kecil tersebut.
Kata "goblok" berdasarkan KBBI memiliki arti "bodoh sekali" atau "tuli". Menurut saya pribadi, Pak SH tidak bodoh dan tidak tuli, karena orang yang melakukan pekerjaan halal itu sudah jelas tidak bodoh.
Pertanyaan besarnya adalah: "Bagaimana mungkin seorang pendakwah menghina seseorang di hadapan khalayak?"
Sejujurnya, saya pikir hal itu mungkin saja. Dunia semakin gila, semua dapat terjadi. Tapi ... tunggu ... seorang pendakwah?
Dalam artikel "Inilah Beberapa Sifat yang Harus Kita Punya sebagai Pendakwah" (islamic-center.or.id, 29 April 2016), tercantum sejumlah indikator apakah seseorang layak disebut pendakwah atau tidak.
Pertama, pendakwah hanya mengajak ke jalan Allah subhanahu wa ta'alaa.
Kedua, pendakwah termasuk orang yang melaksanakan amal-amal saleh.
Ketiga, seorang pendakwah berani menunjukkan identitas dirinya sebagai seorang muslim, dan bangga tentang hal itu.
Keempat, bersikap lemah lembut secara proporsional kepada para mad'u (orang yang kita seru).