Sulit bagi saya menjawabnya setelah mencari tahu tentang platform serupa ternyata tidak lebih asyik dari Kompasiana, baik dari segi interaksi antar pengguna maupun hal lainnya. Jadi menjawab pertanyaan tadi membuat perasaan saya benar-benar tak nyaman.
Kalau bicara soal "dampak", sudah jelas bahwa Kompasiana tidak sekadar mirip portal berita atau blog belaka. Ia adalah sumber informasi yang disampaikan dengan cara yang lebih "akrab". Di sini orang-orang bisa berbagi lupa sekaligus ingat, dapat menyampaikan senang dan sedih bersamaan.
Kompasiana, dalam pandangan saya, juga merupakan tempat terbaik bagi orang-orang yang baru mau mulai menghasilkan karya tulis. Penyebabnya adalah begitu kaya-nya gaya menulis dari para Kompasianer yang ada. Banyak contoh, bisa dibilang begitu.
Saya berharap, suatu hari nanti Kompasiana berkesempatan membuat acara atau kegiatan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Sebagai informasi, generasi muda di kota ini sangat-sangat menjanjikan. Siapa tahu Kompasiana bisa memfasilitasi mereka ... ya, siapa tahu.
Kalau ditanya ini: "Siapa penulis favorit Anda di Kompasiana?"
Jawaban saya adalah "admin dari Kompasiana", entah orangnya sama atau berbeda setiap kali menayangkan "topik pilihan". Tema-tema dari "topik pilihan" sangat membantu ketika saya bingung mau menulis tentang apa. Jadi, admin Kompasiana merupakan orang yang lumayan berjasa dari sejumlah karya saya.
Sebelum mengakhiri tulisan ini, saya punya pantun untuk Kompasiana:
Buku klasik penuh pesona
Isinya usul dan juga rasa
Selamat ultah Kompasiana
Turut bersama cerdaskan bangsa