Saya secara pribadi menggarisbawahi hak untuk mendapatkan pendidikan, dengan tidak bermaksud mengabaikan pentingnya hak yang lain. Karena dalam perspektif saya, memberikan pendidikan yang baik kepada anak adalah suatu bentuk kasih sayang demi masa depannya.
Berdasarkan penjabaran hak-hak anak yang tertuang dalam Alquran dan hadis, serta teori-teori yang ada, saya berpendapat bahwa siapa saja dipersilakan memiliki anak berapa pun banyaknya, namun ia tak boleh sembarangan ketika mengurus dan mengasuh anaknya. Banyak sekali faktor, biaya dan lain-lain, dalam mempersiapkan kualitas seorang anak.
Saya menyadari dalam kehidupan nyata, apa yang saya katakan tidak semudah teori-teori. Belum lagi komentar-komentar sinis dari orang lain yang menyuruh kita menambah anak, atau lebih parah lagi "kapan punya anak". Entah kenapa dunia modern justru semakin kehilangan adab, dan meninggikan ilmu semata.
Terutama saya, dan Anda, yang merupakan seorang muslim. Tak hanya pendidikan sekuler, namun kita wajib memperkuat pendidikan Islam kepada anak-anak agar mereka berpotensi menjadi pribadi muslim yang kuat dan berkuasa atas hidupnya sendiri, tidak zalim kepada orang lain, dan memiliki adab plus ilmu yang tinggi.
Itu semua akan sulit tercapai jika kita yang merupakan kelas pekerja, di mana nilai penghasilan kita digerus inflasi habis-habisan, memaksakan diri memiliki banyak anak tanpa memperhatikan faktor lainnya. Kalau Anda sejak awal memang orang kaya atau seorang pemilik modal yang besar, setidaknya tantangan finansial sudah teratasi, jadi silakan saja mau punya berapa anak dengan sejumlah catatan tertentu (kasih sayang, dan lain-lain).
Dalam perspektif saya, semakin ideal jumlah anak dalam suatu keluarga dengan kondisi tertentu, maka peluang untuk melakukan hal yang adil kepada anak semakin besar.
Untuk saudara-saudaraku yang muslim, mari kita simak firman Allah subhanahu wa ta'alaa yang tercantum pada Alquran (surah Al-Hujurah ayat 9): "Dan berbuat adil-lah, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat adil."
----
Dicky Armando, S.E. - Pontianak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H