Mohon tunggu...
Dicky Armando
Dicky Armando Mohon Tunggu... Administrasi - Orang Biasa

Hamba Allah subhanahu wa ta'alaa.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Harapan Seorang Jelata kepada Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia: Mengawal Revolusi Mental

7 Juli 2023   10:58 Diperbarui: 7 Juli 2023   11:01 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Kompas.com

Pada pertengahan tahun 2021, kalau tak salah, saya menderita sakit tenggorokan: sakit dan terasa gatal. Sebelum beranjak, saya berpikir sejenak tentang fasilitas kesehatan mana yang sudah buka pada pukul sembilan pagi pada hari Sabtu, dan kebetulan BPJS Kesehatan saya terdaftar pada fasilitas kesehatan tingkat satu yang biasanya buka agak siang hari ketika hari Sabtu dan Minggu (klinik non-pemerintah), sepertinya memang peraturan perusahaannya seperti itu. 

Setelah bertanya ke sana-sini, muncullah sebuah informasi bahwa tak jauh dari rumah saya terdapat fasilitas kesehatan pemerintah yang buka pada saat itu. Dengan keinginan untuk sembuh, saya sesegera mungkin datang ke sana. Beruntung,  sampai  di sana mereka benar-benar sudah melakukan pelayanan.

Sesampainya di dalam fasilitas tersebut, saya segera mengambil tiket antrian "kategori umum", karena memang BPJS Kesehatan saya tidak terdaftar di situ.

Ketika dipanggil, saya segera menunjukkan KTP dan tiket antrian.

"BPJS-nya tidak di sini, ya?" tanya seorang ibu berkerudung cokelat. Sepertinya dia adalah orang yang bertugas mengatur administrasi.

"Benar. Fasilitas kesehatan tempat saya terdaftar baru buka agak siang hari, Bu."

"Sebaiknya berobat ke tempat asal BPJS-nya saja, ya?"

Jujur saya kaget mendengar jawaban dari oknum yang sepertinya (diduga) seorang PNS itu. "Tapi saya sakitnya sekarang, Bu. Bukan nanti siang sakitnya."

Wanita di hadapan saya itu tampak terdiam sejenak. Sebelum sempat ia sadar dari kesunyian di kepalanya, saya langsung menambahi kalimat sebelumnya: "Ini saya mengambil antrian umum, Bu. Kalau seandainya nanti disuruh bayar, tidak apa-apa, saya akan bayar sesuai tagihan."

Ia kemudian meletakkan kedua telapak tangan di kepala. "Aduh bingung saya ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun