Mohon tunggu...
Dicky Armando
Dicky Armando Mohon Tunggu... Administrasi - Orang Biasa

Hamba Allah subhanahu wa ta'alaa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Tabib

12 Juli 2021   22:07 Diperbarui: 2 Agustus 2021   22:00 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Parker menggeleng. Ia merasa dikerjai tapi sekaligus merasa senang ada pasien yang tertarik soal obat-obatan. Selama ini orang-orang datang hanya untuk dibuatkan obat saja, kemudian pergi. Begitu saja. Namun kali ini ia merasa ilmunya dihargai meski hanya dengan pertanyaan yang sungguh sangat biasa.

"Kencur mengandung senyawa kimia borneol, methyl pcumaric acid, cinnamicacid, ethtyl ester pentadecane, cinnamic aldehyde, dan camphene. Mereka berkhasiat untuk menghangatkan, menghilangkan rasa sakit, memudahkan pengeluaran air dan angin dari tubuh, dan mengencerkan dahak. Kita berharap batuk berdahakmu sembuh dengan itu, Tuan Brown."

Prediksi Parker ternyata benar, penyakit batuk Brown sembuh dalam waktu tiga hari dengan takaran kencur khusus yang dipadukan rempah lain.

Namun Brown masih mengeluh kepalanya merasa berdenyut seperti dilempar martil.

"Rasanya sakit sekali, Tuan Parker!"

"Kupikir harus kite pecahkan."

"Kepalaku?" Brown kaget.

"Bukan, tapi sumber masalahnya."

***

Cahaya mentari pagi melewati jendela klinik Parker. Ia sengaja membukanya lebih awal, agar energi baru bisa memenuhi raga pasiennya yang masih tertidur pulas.

Brown pun terbangun. "Panas sekali wajahku!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun