Mohon tunggu...
Dicky Armando
Dicky Armando Mohon Tunggu... Administrasi - Orang Biasa

Hamba Allah subhanahu wa ta'alaa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wanita dan Pria Tak Diciptakan Setara

25 April 2021   22:07 Diperbarui: 25 April 2021   23:47 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu pula dengan pria. Kelebihan fisik yang kami miliki tidak menjadikan suatu alasan untuk memberi keleluasaan bertindak kasar kepada wanita. Mental preman seperti itu tidak boleh dilestarikan. Ini Sebabnya saya selalu setuju, bahwa seorang pria seharusnya belajar bela diri sejak kecil. Bukan untuk pamer, tapi agar bisa "memahami filosofi rasa sakit".

Persamaan hak antara pria dan wanita hanya akan bisa terwujud jika adanya pemahaman yang mendalam antar individu yang berbeda kelamin.

Sebentar ... rasanya masih ada yang salah. Saya sungguh masih belum puas bahkan dengan apa yang barusan terungkap.

Saya kemudian teringat betapa hebatnya mantan pacar saya (istri) ketika ia sedang mengandung anak kami, kemudian melahirkan, lalu bersama-sama membesarkannya. Dalam proses tersebut, tidak banyak yang bisa saya lakukan kecuali menjadi pencari nafkah utama dalam keluarga. Tapi ia sanggup menjalani itu semua. Menjaga dan mendidik anak kecil bukan perkara mudah. Para pria belum tentu bisa melakukannya. Sampai di situ saya bertanya-tanya: "Ke mana hilangnya kekuatan fisik pria yang selalu dibanggakan itu?"

Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa pernah ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan berkata, "Wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berhak bagi aku untuk berlaku bajik kepadanya?" Nabi menjawab, "Ibumu." Orang itu bertanya lagi, "Kemudian setelah dia siapa?" Nabi menjawab, "Ibumu." Orang itu bertanya lagi, "Kemudian setelah dia siapa?" Nabi menjawab, "Ibumu." Orang itu bertanya lagi, "Kemudian setelah dia siapa?" Nabi menjawab, "Ayahmu." (HR. Bukhari, Kitab al-Adab no. 5971 juga Muslim, Kitab al-Birr wa ash-Shilah no. 2548)

Sebagai seorang muslim, saya menyadari ada yang salah, baik pemahaman saya maupun Marlina tentang kedudukan antara pria dan wanita. Kami berdua salah. Sebanyak apa pun saya mencoba mencari sumber informasi terpercaya bahwa pria dan wanita itu sama, tetap tidak bisa mengobati kegelisahan hati.

Tapi Marlina sudah tentu lebih salah daripada saya, karena ia meminta persamaan kedudukan antara pria dan wanita. Salah! 

 Bahwa sesungguhnya wanita lebih hebat dan mulia daripada pria. Lalu kemudian dia minta disamakan. Kau gila, Marlina? 

----

Dicky Armando, S.E. - Pontianak

Sumber bacaan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun