Mohon tunggu...
Dicky Armando
Dicky Armando Mohon Tunggu... Administrasi - Orang Biasa

Hamba Allah subhanahu wa ta'alaa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hakikatnya, Kita Semua adalah Buruh

30 April 2020   12:18 Diperbarui: 30 April 2020   12:21 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Pixabay.com

Denyut kepala saya kembali lagi. Semakin kencang. Hidup mati buruh seperti sedang berada dalam tangan penjudi amatiran.

Anggap saja bahwa banyak karyawan/buruh telah banyak yang di-PHK. Maka yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mereka tidak kekurangan pangan di saat negara sedang melakukan kebijakan sejenis lockdown, yaitu dengan cara membagikan makanan kepada semua pekerja yang terkena dampak Covid-19, kecuali orang-orang yang gajinya dibayar oleh negara.

Harusnya negara mampu, bisa, dan harus melaksanakan kewajiban terhadap rakyatnya yang selama ini tidak pernah mengganggu atau menikmati uang negara.

Akan banyak muncul pertanyaan seandainya negara tidak mampu memberi makan para pekerja yang terdampak Covid-19.

"Uangnya ke mana?"

Apakah untuk membayar utang luar negeri atau apa, kita juga tak tahu, tapi yang pasti akan muncul gejolak di masyarakat. Perut lapar biasanya tidak mengenal berbagai bentuk alasan.

Jika negara pada saat ini dapat memuaskan khalayak, saya yakin nanti setelah wabah ini hilang, akan banyak doa dan pujian bagi kalian semua yang duduk manis di "sana".

Coba kita lihat lagi langkah apa saja yang sudah dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan pekerja di Indonesia. Muhammad Idris menuliskan dalam artikelnya yang berjudul "5 Upaya Jokowi Selamatkan Nasib Karyawan Selama Wabah Virus Corona"---diterbitkan oleh kompas(dot)com---bahwa pemerintah akan mengupayakan Kartu Prakerja, insentif untuk korban PHK, terbitkan surat utang, insentif untuk pekerja medis, dan kepastian THR.

Saya memperhatikan beberapa poin: Kartu Prakerja, insentif untuk korban PHK, dan kepastian THR.

Terus terang, dalam kondisi uang menipis seperti ini, saya masih belum terlalu paham bagaimana Kartu Prakerja berperan. Kemudian, tampaknya teman-teman saya yang "dirumahkan" sepertinya belum mendapatkan insentif yang dimaksud, tapi bisa jadi di daerah lain sudah terlaksana. Entahlah.

Mengenai kepastian THR, yang menjadi kebingungan kita semua adalah: "Entah bagaimana cara menghitung THR, sementara seseorang telah di-PHK". Tapi semoga ada sesuatu yang terlewat oleh saya, sehingga sebenarnya orang yang telah di-PHK pun masih bisa mendapatkan jumlah THR yang adil. Doa saya penuh "semoga".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun