Mohon tunggu...
Dicky Armando
Dicky Armando Mohon Tunggu... Administrasi - Orang Biasa

Hamba Allah subhanahu wa ta'alaa.

Selanjutnya

Tutup

Money

Start-Up Orang Rasau, Mempermudah Tanpa Harus Takut Panas dan Hujan

31 Oktober 2019   13:44 Diperbarui: 31 Oktober 2019   13:57 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: BisaBayar.id

Tadi malam, saya dihubungi oleh seseorang via inbox Facebook (FB), namanya Iyhu Al-Mauizi. Jujur, saya belum pernah bertemu langsung dengannya, kecuali hanya sekadar saling pandang melalui beberapa tulisan di dunia maya.

Ia menanyakan perihal apakah saya mau mengulas tentang start-up miliknya yang biasa disebut "BisaBayar", dan berapa biaya per artikelnya. Saya katakan kepadanya bahwa saya tidak cari duit dalam hal menulis ini, karena menulis merupakan kepuasan batin dan sebuah metode agar hati dan pikiran saya tetap seimbang. Paling penting adalah agar karya tulis saya tetap bersih dari kepentingan promosi. Lagipula, baru pertama kalinya saya mengulas tentang sesuatu yang berbau teknologi.

Sebelum menulis mengenai BisaBayar, semalam saya mengamati FB dari Iyhu Al-Mauizi. Awalnya saya kira dia orang yang tinggal di luar Kalimantan Barat, ternyata setelah dicocokkan dengan beberapa informasi dan alamat kantor dari BisaBayar, beliau ini tinggal di Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya. Tidak terlalu jauh dari Kota Pontianak tempat saya tinggal.

Iyhu juga mengatakan bahwa website BisaBayar itu dia kerjakan sendiri. Maka saya mengamati lebih jauh apa saja yang ditayangkan dalam FB-nya tersebut. Akhirnya saya berkesimpulan bahwa orang ini paham soal information technology (IT), dan itu membuat saya minder, terus terang. Bagaimana pula rumusnya orang yang tidak ahli IT seperti saya mengulas perkara seperti ini? Tapi saya tak menyerah, masih ada sudut pandang yang bisa saya kembangkan: sudut pandang calon konsumen.

Alasan lain yang membuat saya tertarik mengulas BisaBayar adalah, baru kali ini saya mengenal orang tinggal di Kalimantan Barat, membuat start-up seperti ini. Mungkin saja ada banyak orang di sini yang sudah lebih dulu membuatnya, tapi Iyhu adalah satu-satunya yang saya tahu, dan itu membanggakan untuk saya pribadi.

Maka pada pukul dua belas siang, saya mengamati BisaBayar versi desktop. Kesan modern dan milenial, khas start-up zaman ini, dan ini bagus. Ditambah dengan logo dua huruf "b" kapital berwarna hijau tua dan hijau muda. Keseluruhan layar didominasi warna putih, menambah "kesegaran" bagi orang-orang yang menyukai warna tenang seperti saya.

Pemilihan warna yang menarik, barangkali karena Iyhu termasuk orang yang agamais, sehingga pemilihan warna bisnisnya sesuai dengan warna kesukaan Nabi Muhammad SAW.

Annas bin Malik mengatakan, "Warna yang disukai Rasulullah adalah hijau." Sementara Imam Al-Ghazali dalam Ihya' Ulumiddin menyebutkan, "Yang amat disukai Rasulullah ialah warna putih."

Seorang muslim seperti saya, sudah sepatutnya senang dengan pemilihan warna tersebut, dan berharap bisnis Iyhu diberikan banyak kemudahan dan berkat dari Allah SWT. Aaammiin!

Baik, kita lanjut. Pada menu "Tentang Kami", diketahui BisaBayar bertujuan untuk memudahkan segala macam transaksi pembelian dan pembayaran tanpa perlu takut cuaca panas atau hujan. Pengguna jasa start-up ini bisa membayar tagihan listrik, air leding, asuransi dari pemerintah, telepon, internet, dan aneka kanal televisi berbayar.

Anda juga bisa top-up paket internet, dan layanan lainnya.  Berbagai merek penyedia pulsa dan kuota internet juga sudah tersedia di Bisabayar. Bahkan voucher game online juga tersedia di sini. Lengkap! 

Namun ternyata, BisaBayar versi desktop hanyalah "gerbang" untuk mengarahkan para calon konsumen untuk menginstal aplikasi-nya ke dalam smartphone mereka, baik via Google Play maupun App Store.

Beberapa start-up yang saya tahu, semisal untuk memesan tiket pesawat atau hotel, biasanya baik aplikasi maupun versi desktop, keduanya tetap bisa melakukan transaksi. Website tidak sekadar menjadi penyampai informasi belaka.

Oleh karena itu, saya segera menginstal BisaBayar versi smartphone pada pukul dua belas lewat tiga belas menit. Saya telah melewati beberapa tahapannya yang tidak menyulitkan, ini keren!

Sumber Foto: BisaBayar.id
Sumber Foto: BisaBayar.id
Masalahnya kemudian, sampai pada tahap pendaftaran terakhir, yaitu "verifikasi SMS". Saya tunggu sampai pukul dua belas lewat lima puluh tujuh menit, belum ada SMS masuk. Berarti ada jeda selama empat puluh empat menit. Saya pikir, terlalu lama membuat konsumen menunggu, maka semakin cepat pula konsumen beralih kepada yang lain. Setuju?

Tapi saya berpikir positif, saya coba mendaftar ulang, dan ternyata gagal. Ini mungkin disebabkan data-data yang saya masukkan di awal sudah tersimpan, namun entah karena apa, belum lagi tercapai untuk menilik lebih jauh tentang BisaBayar ini.

Pada akhirnya saya tidak bisa mengulas lebih jauh tentang BisaBayar versi smartphone. Saya sengaja tidak menghubungi Iyhu perihal ini, agar objektivitas karya tulis tetap terjaga, biarkan beliau membacanya langsung. Meski begitu, betapa inginnya saya agar bisnis ini bisa berkembang seperti perusahaan-perusahaan lain. Menjadi besar dan merajai Indonesia. Kalau orang lain sukses, insya Allah, kesuksesannya itu akan menulari kita semua.

Allah SWT berfirman dalam surah Asy-Syuraa, ayat dua puluh tujuh, "Dan jika Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya, tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya, lagi Maha Melihat." 

***

Dicky Armando, S.E.-Pontianak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun