Namun ternyata, BisaBayar versi desktop hanyalah "gerbang" untuk mengarahkan para calon konsumen untuk menginstal aplikasi-nya ke dalam smartphone mereka, baik via Google Play maupun App Store.
Beberapa start-up yang saya tahu, semisal untuk memesan tiket pesawat atau hotel, biasanya baik aplikasi maupun versi desktop, keduanya tetap bisa melakukan transaksi. Website tidak sekadar menjadi penyampai informasi belaka.
Oleh karena itu, saya segera menginstal BisaBayar versi smartphone pada pukul dua belas lewat tiga belas menit. Saya telah melewati beberapa tahapannya yang tidak menyulitkan, ini keren!
Tapi saya berpikir positif, saya coba mendaftar ulang, dan ternyata gagal. Ini mungkin disebabkan data-data yang saya masukkan di awal sudah tersimpan, namun entah karena apa, belum lagi tercapai untuk menilik lebih jauh tentang BisaBayar ini.
Pada akhirnya saya tidak bisa mengulas lebih jauh tentang BisaBayar versi smartphone. Saya sengaja tidak menghubungi Iyhu perihal ini, agar objektivitas karya tulis tetap terjaga, biarkan beliau membacanya langsung. Meski begitu, betapa inginnya saya agar bisnis ini bisa berkembang seperti perusahaan-perusahaan lain. Menjadi besar dan merajai Indonesia. Kalau orang lain sukses, insya Allah, kesuksesannya itu akan menulari kita semua.
Allah SWT berfirman dalam surah Asy-Syuraa, ayat dua puluh tujuh, "Dan jika Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya, tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya, lagi Maha Melihat."Â
***
Dicky Armando, S.E.-Pontianak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H