Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Laznas Dewan Dakwah Bali Berbagi Nasi untuk Mereka yang Terpinggirkan

2 Mei 2019   15:05 Diperbarui: 2 Mei 2019   15:39 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Denpasar (Bali) -- Tak banyak pemuda yang tergerak hatinya untuk membantu sesama. Hanya mereka yang berhati mulia yang rela meluangkan waktu dan tanpa pamrih rela memikirkan nasib kaum yang terpinggirkan. Laznas Dewan Dakwah Bali dibantu dengan Komunitas Madrasah Relawan Bali memiliki cerita sendiri untuk memperhatikan nasib mereka yang terpinggirkan. Pada hari Jumat (26/04/2019), Laznas Dewan Dakwah Bali dan Komunitas Madrasah Relawan Bali melakukan kegiatan 750 nasi bungkus ke dua lokasi yang berada di pelosok Kota Denpasar. Kegiatan ini diberi nama Semarak yang kependekan dari Sedekah Makan untuk Rakyat.

Lokasi pertama merupakan sebuah komplek pemukiman dibawah angka sejahtera di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Suwung. Letaknya persis di samping pintu masuk menuju pulau Serangan.

Tantangan para pemuda dan relawan dari Laznas Dewan Dakwah Bali dan  Komunitas Madrasah Relawan Bali cukup menarik. Saat matahari begitu terik mereka rela kotor menjejakan kakinya di lingkunga TPA Suwung tanpa malu. Para relawan juga disambut dengan aroma busuk dan kurang sedap di sekita lokasi TPA Suwung. Hampir selurung sampah yang dihasilkan warga Kota Denpasar dibuang disini dan membentuk gunungan sampah. Baik itu sampah rumah tangga mapun sampah-sampah hasil limbah industri. Kedatangan para relawan yang hampir sebagian besar anak usia 18 tahunan ini membawa keceriaan bagi anak-anak yang tinggal di kawasan tidak layak ini untuk sebuah hunian. Senyum anak-anak ini membuat para relawan semakin bersemangat membagikan nasi

Yusuf Abdullah, salah satu relawan Laznas Dewan Dakwah Bali mengaku bahwa kegiatan pembagian nasi merupakan program rutin yang dilaksanakan tidak hanya menyambut Bulan Ramadhan, namun setiap Jumat siang secara terus menerus. Bagi pemuda yang disapa Yusuf ini, kegiatan bagi nasi sebagai bentuk kepedulian bahwa pemuda muslim ada membantu untuk kaum yang terpinggirkan

"Kegiatan ini terus dilakukan setiap Jumat tidak hanya saat Bulan Ramadhan saja. Melalui kegiatan ini kami membuktikan bahwa pemuda muslim  peduli dan bergerak untuk kaum dhuafa" jelasnya

Lokasi terakhir syang disasar untuk pembagian nasi adalah para pengungsi yang rumah mereka diluluhlantakan bulldozer akibat sengketa lahan. Para pengungsi inidahulu tinggal di sekitar Pulau Serangan dekat situs sejarah Masjid  Asyuhada. Mereka memilih bertahan tinggal di sekitar areal tempat penggusuran sudah lebih dari setahun. Saat disambangi oleh para relawan para pengungsi disini begitu gembira dan rasa haru tergambar dari senyum di bibir para warga (HAD)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun