Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sambut Bulan Suci Ramadhan, Bali Mengaji Undang Ustadz Dr Firdaus Sanusi Isi Kajian keilmuan

30 April 2019   10:52 Diperbarui: 30 April 2019   10:55 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Denpasar (Bali) -- "Barangsiapa yang menuntut ilmu maka Allah akan mudahkan jalannya menuju Surga (HR Tirmidzi). Komunitas Muslim Bali Mengaji kembali mengadakan kajian keilmuan yang diselenggarakan pada hari Senin (29/04/2019) bertempat di Masjid Baitul Makmur Jalan Gunung Merbuk Denpasar usai Shalat Magrib berjamaah. Dalam kajian keilmuan yang dugagas sekaligus menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan, Komunitas Bali Mengaji mendaulat Ustadz Dr Firdaus Sanusi MA sebagai penceramah. Dalam safari dakwah di Masjid Baitul Makmur, ia mengambil tema "Bekal Ke Surga untuk Keluarga".  Kajian ustadz bermanhaj Salaf ini sering tausiahnya disiarkan di situs radiorodja.com dan mahaadzaa.com.

Dalam kajian keilmuan yang disampaikan, Ustadz Dr Firdaus Sanusi, MA mengatakan bahwa mengajarkan ilmu agama ke anak dan istri merupakan hal yang begitu fundamental dalam keluarga. Namun, saat ini banyak keluarga-keluarga kaum muslimin yang justru mengabaikan ajaran agama islam.

"Kita lupa menanamkan  nilai-nilai agama ke keluarga. Jika nilai-nilai ini luntur maka akan mudah terkena fitnah . Artinya kita tidak dapat menunaikan sebagai seorang muslim dan mukmin secara benar" paparnya.

Menurut Ustadz Firdaus Sanusi tolak ukur  untuk menuju Surga  manakala seseorang  mampu mengajak keluarganya bertauhid kepada Allah swt. Ada Tujuh kriteria orang yang akan mendapatkan  perlindungan dari Alllah swt  di hari kiamat

"Mereka adalah Imam yang adil, Seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah swt, seseorang yang hatinya bergantung ke Masjid, dua orang yang saling mencintai di jalan Allah swt, seseorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu ia berkata "Aku benar-benar takut kepada Allah swt", seseorang yang bersedekah lalu ia menyembunyikannya lalu ia menyembunyikan  sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya,  seseorang yang berzikir kepada Allah dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya" tegasnya

Ustadz Firdaus Sanusi juga menekankan untuk seluruh Umat Muslim agar benar-benar mengajarkan nilai-nilai Agama Islam dengan meneladani  ajaran Rasulullah SAW

"Mudah-mudahan  keluarga kita bisa mendapat pintu surge dan dijauhkan dari jilatan api neraka. Teladanilah ajaran Nabi Muhammad SAW"  tuturnya menutup majelis.

Tausiah Ustadz Firdaus Sanusi masih akan berlanjut dan akan dijadwalkan  mengisi di Masjid Baitussobirin Jalan Tunggul Ametung III A Denpasar usai Shalat Magrib pada  Selasa (30/04/2019).

                                                                                                                                 (sumber gambar :dok.pri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun