Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Money

Kopdar Bincang Bisnis JPMI Bali, Ajang Berbagi Inspirasi dan Motivasi Berwirausaha

10 April 2019   01:00 Diperbarui: 10 April 2019   02:10 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(SUMBER GAMBAR : TIM HUMAS DAN MEDIA JPMI BALI)

(SUMBER GAMBAR : TIM HUMAS DAN MEDIA JPMI BALI)
(SUMBER GAMBAR : TIM HUMAS DAN MEDIA JPMI BALI)
(SUMBER GAMBAR : TIM HUMAS DAN MEDIA JPMI BALI)
(SUMBER GAMBAR : TIM HUMAS DAN MEDIA JPMI BALI)
                                                                                              

Denpasar (Bali) -- Menjadi seorang wirausaha yang sukses tentu tidak semudah membalikkan kedua telapak tangan. Dibutuhkan kerja keras, keuletan, serta berani memiliki sebuah ide inovatif agar bisnis yang digeluti bisa menjadi besar bahkan memiliki omset milyaran rupiah. 

Demi membangkitkan dan menguatkan para wirausaha muda dan wirausaha yang sedang berkembang dalam bisnisnya, Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia (JPMI) Wilayah Bali mengadakan kegiatan kopi darat (kopdar) bincang-bincang bisnis bertema "Sukses Besar Butuh Impian yang Besar" pada hari Selasa (09/04/2019) pukul 10.00 wita hingga selesai. 

Kegiatan ini dilaksanakan di Ben The Woroeng di Jalan Mahendradata No 9 Denpasar dan terbuka untuk umum. Pembicara yang dihadirkan dalam sesi kopdar JPMI merupakan wirausaha yang sudah memiliki jam terbang tinggi diantaranya H Pamungkas (Ketua JPMI Denpasar/Owner UD Murah Jaya) dan H Ari Qomari (Ketua JPMI Kabupaten Badung/Owner Aulia Auto Car).

Dalam pemaparannya H Pamungkas memberikan gambaran bahwa beberapa profil orang-orang sukses selalu rata-rata memiliki impian yang besar. Impian berbeda dengan mimpi, impian lebih cenderung untuk meraih cita-cita dengan sebuah proses. 

Ada sebuah filosofi dimana dikatakan bahwa seseorang yang memiliki impian jaminanannya adalah kesuksesan, tetapi sebaliknya jika seseorang tidak memiiki kesuksesan maka tentu tidak akan menjadi sukses bahkan gagal.

"Allah swt mengabulkan keinginan hambanya sesuai prasangkanya, jangan malu untuk memiliki impian yang besar, bermimpi itu tidak bayar " tutur pengusaha yang pernah menjadi pengamen ini.

Menurut H Pamungkas ada perbedaan yang mendasar antara karyawan sebuah perusahaan dan pengusaha. Jika karyawan perusahaan meskipun mereka di level manajer bahkan direktur kita secara tidak langsung menjadi "alat" untuk meraih kesuksesan pemilik perusahaan. Namun, bila menjadi wirausaha kita yang merancang kesuksesan miliki kita sendiri.

Men

jadi seorang wirausaha yang sudah berada di level mapan , seorang wirausaha harus memiliki mental sukses dalam dirinya.

"Jangan pernah berpikiran untuk gagal, segera ubah jalan pikiran kita. Jika kita berpikiran gagal dan menyerah dalam berwirausaha maka selesai sudah tidak ada harapan lagi untuk bagnkit. Saya pernah berada dititik nol dimana usaha saya gulung tikar dan aset suat habis terjual tapi saya bangkit dan menawrkan ide kepada orang lain. Alhamdulillah usaha kembali berangsur-angsur kembali kondisi yang menguntungkan" jelasnya memberikan motivasi.

Perlu diingat untuk menjasi seorang wirausaha pasti pernah suatu saat akan berada dititik kegagalan. Kegagalan meruapakn proses yang begitu indah karena merupakan bagian dari kesuksesan kelak. Jangan pernah mundur karena gagal sekali. Pepatah mengatakan seseorang pahlawan tidak akan mati ditusuk satu dua pedang, tapi jiwa pahlawan terbawa disana.

"Semoga bisa kita aplikasikan pepatah ini dalam diri kita agar bisa menjadi seseorang yang bermental tangguh. "tambahnya.

Sedangkan H Ari Komari memberikan materi role model sebuah bisnis untuk para peserta kopi darat. Untuk memulai sebuah bisnis yang baru dirintis harus diimbangi dengan modal sesuai kemampuan. Memulai bisnis dengan modal kecil tidak masalah karena sejatinya seorang wirausaha lebih baik memilih usaha yang sesuai kemampuan.

Ia pun menyinggung mengenai beberapa faktor seorang pebisnis yang gagal bahkan gulung tikar akibat manajemen diri yang kurang terkontrol.

"Pebisnis gagal karena gaya hidupnya konsumtif bukan produktif. Jangan mudah terlena dengan sifat hedonisme dan terbiasa hidup enak" tuturnya

H Ari Komari menggarisbawahi agar wirausaha yang telah memiliki bisnis yang memiliki keuntunga besar dan sudah memiliki kerajaan bisnis (memiliki banyak cabang dan karyawan yang banyak) harus berhati-hati dan dijaga

"Kadang-kadang pebisnis sukses menyerahkan bisnis mereka untuk dijalankan ke orang lain buka ke keluarga sendiri semisal anak Jangan tinggalkan usaha yang sudah sukses dan dikerjakan oleh orang lain" pungkas pria yang memiliki banyak show room mobil ini.

Sesi Kopdar JPMI berlangsung interaktif. Peserta diperbolehkan bertanya dan meminta solusi dalam pengembangan bisnis atau memulai bisnis yang mereka jalani. Sesi Kopadar JPMi tidak berakhir begitu saja. Kelas selanjutnya akan dibentuk kelompok-kelompok kecil yang akan di mentoring oleh anggota-anggota JPMI yang sudah memiliki bisnis dan jam terbang tinggi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun