Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Nature

Wagub Bali Hadiri Perayaan Gerakan Earth Hour 2019, Satu Jam Area Publik dan Pariwisata Dipadamkan

31 Maret 2019   19:44 Diperbarui: 31 Maret 2019   19:54 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(SUMBER FOTO : DIVISI HUMAS DAN MEDIA EARTH HOUR BALI)
(SUMBER FOTO : DIVISI HUMAS DAN MEDIA EARTH HOUR BALI)

Mangupura (Badung) -  Gerakan kampanye Global Hemat Energi Earth Hour dengan mematikan lampu selama satu jam kembali dirayakan di Indonesia khususnya di Pulau Bali sebagai destinasi pariwisata yang terkenal di dunia. 

Perayaan Earth Hour 2019 di Pulau Bali dipusatkan di Monumen Dwarapala Kawasan Indonesia Tourism Corporation (ITDC) pada Sabtu (30/3/2019) dari pukul 20.30 sampai dengan 21.30 wita (waktu setempat). 

Gerakan yang dimulai pertama kali di Sydney Australia tahun 2007 ini oleh organisasi WWF ini telah berhasil mengajak 1500 relawan yang tergabung dalam Komunitas Earth Hour untuk mengeedukasi masyarakat agar merubah gaya hidup menjadi hemat energi dan ramah lingkungan.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Ardana Sukawati (Cok Ace) turut berpartisipasi dalam kegiatan Earth Hour 2019. Saat lampu di ITDC menjelang detik-detik dipadamkan ia memegang  lilin dan menempatkannya disalah satu formasi lilin yang berbentuk 60 + bersama dengan ratusan masyrakat yang turut dalam kegiatan Earth Hour 2019. 

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bali mengeluarkan surat edaran yang ditandatangi Gubernur Bali Wayan Koster untuk mengajak seluruh instansi, kawasan pariwisata, bandara, icon Kota, dan masyarakat untuk turut serta menyukseskan gerakan Earth Hour melalui  surat edaran No 276 Tahun 2019 tentang Earth hour 2019.

SUMBER FOTO : DIVISI HUMAS DAN MEDIA EARTH HOUR BALI
SUMBER FOTO : DIVISI HUMAS DAN MEDIA EARTH HOUR BALI

1

Koordinator Kota Komunitas Earth Hour Bali, Ratih Permitha Syury saat acara berlangsung mengtakan bahwa kegiatan Earth Hour  merupakan kampanye global yang serentak diikuti oleh seluruh negara di dunia. Simbol 60 psecara filosofi bermakna memadamkan lampu selama satu jam dan tanda plus bermakna aksi-aksi lain terhadap lingkungan.

"Kami berharap acara Earth Hour tidak hanya selebrasi memadamkan listrik satu jam melainkan bisa diterapkan setelah satu jam berikutnya dengan kegiatan-kegiatan ramah lingkungan. Contoh kecilnya bisa mengurangi penggunaan sampah plastik dari diri sendiri" ujarnya.

(SUMBER FOTO : DIVISI HUMAS DAN MEDIA EARTH HOUR BALI
(SUMBER FOTO : DIVISI HUMAS DAN MEDIA EARTH HOUR BALI
(SUMBER FOTO : DIVISI HUMAS DAN MEDIA EARTH HOUR BALI
(SUMBER FOTO : DIVISI HUMAS DAN MEDIA EARTH HOUR BALI
                                                                                         

Tahun 2019 merupakan momentum perayaan Earth Hour terbesar di Bali karena diikuti oleh 80 kawasan baik pemerintah dan swasta. Layanan Pariwisata seperti Hotel dan resort di Bali berlomba-lomba untuk merayakan Earth Hour bersama para tamu yang menginap. Bahkan pihak Hotel dan Resort memberikan voucher bagi tamu yang menginap apabila mengikuti kegiatan Earth Hour di lokasi yang mereka sediakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun