Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Serunya Belajar Konten Menulis Kreatif di Kelas Akber Bali 83

28 Februari 2019   17:55 Diperbarui: 28 Februari 2019   18:08 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber foto : dokumentasi pribadi)

Denpasar (Bali) -- Komunitas Akademi Berbagi (Akber) Bali kembali mengadakan kelas belajar gratis untuk masyarakat. Kelas ke 83 yang digelar oleh Akademi Berrbagi Bali diadakan di Colony Creative  Hub di Jalan  Niti Mandala Renon Denpasar Bali (Lantai 3 Plaza Renon) pada Rabu (27/02/2019) petang. 

Tema yang diangkat dalam kelas kali ini yaitu " Creative Writing form Think to Ink". Irma Yudistirani didaulat sebagai guru kelas mengajar yang dimulai pukul 18.30 wita. Irma Yudistirani  merupakan sosok wanita yang sudah bergelut di dunia kepenulisan sejak tahun 2008. 

Ia mengawali karirnya dengan terjun sebagai wartawan di salah sau harian terkenal di Malang . Pengalaman menulisnya dibidang budaya, sosial, kriminal  dan lainnya membuatnya kini dipercaya sebagai  penyunting berita di IDN Times Bali.

(sumber foto : dokumentasi pribadi)
(sumber foto : dokumentasi pribadi)
Kelas yang diisi oleh Irma Yudistirani begitu diminati oleh masyarakat utamanya generasi millennial. Tak kurang dari 30 orang lebih mengikuti kelas menulis kreatif yang dipaparkan oleh mantan wartawan Tribun Bali ini. Diawal kelas, Irma memberikan tips kepada para peserta Akber 83 dalam menulis judul. Judul dalam sebuah artikel  maksimal harus memiliki 70 suku kata. Agar artikel yang dibuat mudah dilacak di mesin pencari dunia maya sebaiknya diakhir artikel dituliskan kata kunci.

Dalam menulis konten artikel haruslah sinkron. Ada beberapa  berita online yang banyak membuat judul artikel yang bombasis , namun ketika pembaca  lebih instens melihar isi artikel atau berita yang dibaca ternyata tidak berkaitan. Sebuah artikel atau berita yang baik agar banyak dibaca sebaiknya judulnya harus mewakili isi konten dan harus jelas.

"Isi sebuah artikel atau pembuatan berita jangan lupa mengandung 5 W+1 H. Apabila menggunakan data seperti artikel atau berita ilmiah sumber harus dicantumkan. Isi artikel pun harus ada kalimat pembuka dan penutup agar lebih menarik" ungkapnya.

(sumber foto : dokumentasi pribadi)
(sumber foto : dokumentasi pribadi)
(sumber foto : dokumentasi pribadi)
(sumber foto : dokumentasi pribadi)
Irma juga membagikan tips asyik menulis kata-kata dalam membuat sebuah artikel. Pertama adalah  dalam menulis artikel apabila menyebutkan  narasumber tidak boleh body shamming. Kedua gunakan kata-kata yang popule sehari-hari dan tidak bertele-tele alias to do pint. Ketiga, membuat sebuah artikel atau berita  tidak boleh terlalu banyak menggunakan opini pribadi dan cenderung menghakimi seseorang.

Selain memaparkan teori kepada para peserta kelas Akademi Berbagi Bali 83. Irma pun mengajak praktek menulis layaknya seorang wartawan. Peserta yang membawa gawai diminta mengunduh aplikasi harian berita yang ia asuh di situs unduh gratis. Kemudian, para peserta membuat personal account. Peserta bebas untuk menulis artikel apapun yang disukai dalam waktu 7 menit dengan  2 sub artikel. Tak lupa pula setiap artikel harus dilengkapi foto sebagai ilustrasi. Membuat artikel dalam waktu 7 menit memacu adrenalin peserta agar lebih kreatif menulis.

"Menulis dalam waktu 7 menit sudah seperti wartawan yang dikejar deadline oleh editor surat kabar. Peserta Akber Bali 83 saya ajak untuk menulis konten yang mereka gemari dan akan dibedah agar lebih baik lagi" jelasnya.

Tujuh orang peserta yang berani maju ke depan kelas untuk dibedah oleh Irma banyak menulis artikel ala anak-anak generasi millennial. Judulnya pun cukup unuk seperti "3 Film Indonesia yang sayang untuk tidak ditonton", "3 Film Marvel yang tayang Sepanjang Tahun 2019", dan masih banyak lagi. Peserta yang berani artikelnya dibedah mendapatkan hadiah voucher.

                                                                                                                      

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun