Denpasar (Bali) -- Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak mungkin ini pepatah yang tepat untuk menggambarkan nasib warga miskin yang tinggal di perumahan bedeng di daerah Banjar Rangkan Sari Suwung Kauh, Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Pasalnya  50 Kamar Kost yang dihuni 65 jiwa ini tiba-tiba hangus terbakar di lalap si jago merah pada  Kamis (20/02/2019) pukul 09.00 wita. Sebagian korban yang hartanya tidak bisa diselamatkan berprofesi sebagai  buruh angkut pasir. Dari 65 Jiwa yang rumah tinggal terbakar ada satu orangbayi dan anak-anak usia balita dan sisanya orang deawasa yang kini harus merasakan dinginnya malam dengan membuat tenda  beralaskan terpal di sebuah lapangan .
Tergerak untuk membantu meringankan  beban warga yang harta bendanya ludes terbakar. Komunitas Keimbang Ngemis Bali pada hari Jumat (22/02/2019). Tim relawan Komunitas Ketimbang Ngemis Bali secara sukarela berduyun-duyun datang ke lokasi warga di tenda pengunsian dibarat Supermarket Mitra 10 Jalan By Pass Ngurah Rai Denpasar. Malam itu, relawan Komunitas Ketimbang Ngemis Bali membawa bantuan berupa nasi bungkus untuk santap malam, kasur untuk alas tidur, handuk, selimut hangat. Sarung, baju dan celana layak pakai. Tidak ketinggalan lampu emergency panel surya dibawakan ke lokasi pengunsian sementara. Warga yang mengungsi hanya mengandalkan lilin untuk penerangan di pengungsian.
Kedatangan Tim Relawan Komunitas Ketimbang Ngemis Bali disambut haru warga miskin disana. Mereka juga membantu tim relawan KNB menurunkan bantuan dari mobil salah seorang relawan yang bertugas. Salah seorang Koordinator Aksi Komunitas Ketimbang Ngemis Bali, Muhammad Imran Syaban yang ditemui dilokasi pegungsian warga mengatakan bahwa ia mengetahui kejadian
kebakaran dari berita yang ditayangkan di social media. Menurutnya, bantuan yang diberikan komunitas KNB merupakan salah satu bentuk kepedulian untuk meringankan beban warga yang kehilangan harta bendanya.
"Kami mengetahui info rumah warga kurang mampu ini dari berita online, mudah-mudahan bantuan yang kamiberikan bisa meringankan beban mereka, dan bentuk dukungan moriil agar warga dapat segera bangkit serta dapat beraktifitas kembali seperti sediakala" pungkas pria berkacamata ini (HAD).
                                          Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya