Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ajak Pengunjung CFD Baca Buku Gratis, Komunitas GPAN Adakan Perpus Kaget

1 April 2018   22:21 Diperbarui: 1 April 2018   22:46 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komunitas Perpustakaan Anak Nusantara (GPAN) Regional Bali  mengadakan kegiatan Perpustakaan Kaget di areal Lapangan Sebelah Selatan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi Renon, Denpasar pada hari Minggu (1/4) 2018. 

Kegiatan Perpustakaan Kaget ini merupakan kegiatan perdana GPAN Bali yang baru terbentuk beberapa waktu lalu. Kegiatan Perpustakaan Kaget bertepatan dengan aktifitas car free day dimana beberapa ruas jalan di kawasan tersebut bebas dari kendaraan bermotor. Kegiatan Perpustakaan Kaget dibuka dari pukul 06.00 s.d 09.00 wita. 

Kegiatan Perpustakaan Kaget menawarkan baca buku gratis di kawasan car free day Renon tanpa dipungut biaya. Para Anggota GPAN Bali membuka perpustakaan kaget dengan menggelar lapak di rerumputan yang sudah digelar dengan karpet. Pengunjung dapat memilih berbagai jenis buku yang menjadi favorit mereka mulai dari Novel karangan penulis terkenal, berbagai jenis komik era 90 an, buku pelajaran anak, hingga buku perkuliahan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Selain menyuguhkan  baca buku gratis di kegiatan perpustakaan kaget, Komunitas GPAN Bali juga ada agenda pojok mewarnai bagi anak-anak yang hobi menggambar. Pojok mewarnai mendapat apresiasi yang luar biasa dari anak-anak yang datang bersama orang tua mereka ketika melintas di lapak perpustakaan kaget. 

Anggota Komunitas GPAN Bali di pojok mewarnai telah menyiapkan pensil warna, crayon, serta pola gambar lucu yang bisa dipilih anak-anak yang ingin mewarnai. Hasil gambar yang telah diwarnai juga dapat dibawa oleh anak-anak yang telah menyelesaikan hasil karya mereka disini. Rata-rata anak-anak yang datang memang menyukai mewarnai dan sering mengikuti kompetisi di sekolah mereka.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Para anggota GPAN Bali lainnya sambil membawa boneka tangan membagikan kartu nama komunitas ini kepada pengunjung kawasan car free day Renon yangs sedang berolahraga atau bersantai di rimbunan pohon teduh. Komunitas GPAN Bali juga menerima donasi buku-buku layak baca dan baru kepada masyarakat yang ingin mendukung kegiatan perpsutakaan kaget GPAN Bali. Rencananya  kegiatan perpustakaan kaget yang diadakan GPAN Bali akan diadkan di car free day Renon.

Ditemui dilokasi kegiatan Perpustakaan Kaget, Ketua GPAN Pusat yaitu Devi Safitry mengatakan bahwa Komunitas Gerakan Perpustakaan Anak Nusantara saat ini sudah memiliki 17 cabang di seluruh Indonesia.

"Alhamdulilah saat ini GPAN sudah berkembang pesat dan sudah menyebar keseluruh kawasan di Indonesia. Beberapa cabang GPAN yang sudah aktif melakukan kegiatan perpustakaan keliling diantaranya di Kabupaten Jember, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang,  Kecamatan Kepanjen,  Kota Surabaya, Kota Lamongan, Kota Kediri, Kabupaten Madiun, Kota Yogyakarta, Kota Bandung, Kabupaten Ponorogo, Kota Ciamis, DKI  Jakarta, Kota Medan, dan Kota Palu" jelasnya.

img-20180401-wa0025-5ac0f6e3f133441260110fe3.jpg
img-20180401-wa0025-5ac0f6e3f133441260110fe3.jpg
Devy menjelaskan juga bahwa GPAN awalnya lahir di Kota Malang dan pertama kali dinisiasi oleh Alumni Universitas Negeri Malang bernama Imam Ari Failah.

"Pendiri GPAN yaitu  Imam Ari Failah mendirikan GPAN terinspirasi dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang salah satu programnya mengadakan penggalangan dana buku gratis di desa dampingan. 

Desa dampingan yang dikunjungi Imam Ari Failah sendiriminim buku-buku bacaan. Tahun 2015 akhirnya Imam Ari Failah beserta kawan-kawannya mengumpulkan donasi buku dan mendirikan taman bacaan. Dari sana pelan-pelan GPAN berhasil berkembang hingga ke saat ini di Kota Denpasar, Bali" ungkap Devi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun