Amlapura (Bali) -- Puluhan ribu warga Kabupaten Karangasem, Bali sudah mengungsi sejak ditetapkannya status Gunung Agung menjadi level awas. Sebagian warga ada yang mengunsi keluar Kabupaten Karangasem, sebagian lagi mengungsi di tanah lapang bahkan ada yang mengungsi ke kantor kepala desa yang ada di zona aman Kabupaten Karangasem.Â
Sebagai bentuk kepedulian dan empati terhadap nasib warga karangasem yang saat ini mengungsi di posko-posko yang dididirikan, Komunitas Ketimbang Ngemis Bali (KNB) menyerahkan bantuan ke salah satu posko yaitu di Kantor Perbekel (Kepala Desa) Desa Timbrah Jalan Raya Timbrah pada hari Minggu (1/10) 2017. Bantuan yang dibawa oleh Komunitas Ketimbang Ngemis Bali diantaranya Beras, Minyak Goreng, Ubi, Aneka Buah-Buahan, Bubur Bayi, Minyak Telon, Sabun, Aneka Sayur-Sayuran, Popok Bayi, Pembalut Wanita, Selimut, Perlengkapan MCK, Susu, Baju Layak Pakai, dan Mainan Anak.
"Terimakasih untuk adek-adek dari Komunitas Ketimbang Ngemis Bali yang jauh-jauh datang untuk membantu saudara-saudara di Karangasem yang saat ini harus meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi hingga level Gunung Agung menjadi normal, Semoga kebikan adik-adik dibalas karma kebaikan oleh Tuhan YME" ungkapnya.
Secara simbolis bantuan diserahterimakan Muhammad Imran Syaban kepada Ibu I Gusti Ayu Biksuni,SH dihadapan pra pengungsi yang telah berkumpul di pelataran halaman Kantor Perbekel Desa Timbrah
Sebagian pengungsi di Desa Timbrah juga terdapat banyak-anak-anak balita dan usia sekolah yang mengingsi. Komunitas Ketimbang Ngemis Bali tak sekedar memberikan bantuan berupa barang tetapi juga ingin sisi psikologis anak-anak yang mengungsi tetap ceria dan tidak merasa berada dipengungsian. Di Aula Banjar Desa Timbrah, anak-anal diajak untuk melakukan tarian dengan music "Baby Shark" sambil dipandu para pengurus Ketimbang Ngemis Bali. Beberapa anak awalnya malu-malu mengikuti gerakan yang telah dibuat, namun pada akhirnya bisa mengikuti gerakan yang diajarkan.
Ada juga kegiatan mewarnai pemandangan alam dan tokoh-tokoh kartu dengan menggunakan crayon untuk melatih kreatifitas anak-anak. Hadiah untuk para pemenang lomba mewarnai telah dipersiapkan dengan kado yang dihias semenarik mungkin. Para orangtua dari anak-anak yang mengungsi turut menemani disamping mereka. Beberapa juga ada yang duduk disisi bale banjar sambil mengempu bayi mereka.
Made Aditya salah seorang anak pengungsi yang mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Komunitas Ketimbang Ngemis Bali mengaku senang bisa datang kesana