[caption caption="Dok.1(sumber : dok.pri)"][/caption]
[caption caption="dok. 2 (sumber : dok.pri)"]
[caption caption="DOK 4 (SUMBER : DOK.PRI)"]
[caption caption="DOK 5 (SUMBER : DOK.PRI)"]
“Ketika Mas Gagah Pergi menceritakan kisah-kisah negara Palestina, Ruh antara novel dan film tidak hilang, tidak ada adegan bersentuhan dengan lawan jenis antara pemain film, dan juga seluruh keuntungan film didonasikan untuk pendidikan anak-anak Palestina dan Indonesia bagian Timur”. Ujar Alumni Fakultas Hukum Universitas Udayana ini.
Penulis Novel Pun harus menolak 11 PH yang menawarkan untuk memfilmkan KMGP, lantaran pemilik PH banyak yang ingin menggubah antara Novel dengan Film. Dalam pembuatan film KGMP ini juga pendanaannya melalui crowd funding atau patungan. “ Film KGMP juga sarat dengan nilai-nilai islami diantaranya mengajarkan rajin dalam beribadah dan peduli terhadap sesama” tutur ibu satu anak itu.
Saat ada nonton bareng KGMP antusiames warga Bali cukup tinggi. Saat empat kali kegiatan Nobar diadakan di Park 23XXI tercatat 772 warga muslim Bali menonton film KGMP. Saat sesi diskusi peserta SOLID 1 yang didominasi kader KAMMI Komisariat Dewata, KAMMI Komisariat Badung, dan KAMMI Komisariat Al-FAttih ini banjir pertanyaan ke narasumber.
Dedi Setiadi Iskadandar, Kadep Kaderisasi KAMMI Komisariat Dewata mengaku sangat senang hadirdalam kegiatan SOLID 1 yang diadakan KAMMi Daerah Denpasar . “ Kegiatan SOLID 1 selalu menghadirkan kejutan dan begitu inspiratif untuk dihadiri” katanya dengan penuh semangat.
Diakhir acara Bunda memberikan 2 buah buku Manhaj kepada Perwakilan KAMMI yang diwakili oleh Sekjen KAMMI Komisariat Dewata yaitu Almizan. Acara ditutup dengan kegiatan foto bersama dengan pembicara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H