Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Solid 1 KAMMI Denpasar Suguhkan Bedah Buku KMGP

24 April 2016   18:46 Diperbarui: 24 April 2016   19:05 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Dok.1(sumber : dok.pri)"][/caption]

[caption caption="dok. 2 (sumber : dok.pri)"]

[/caption]

[caption caption="DOK 4 (SUMBER : DOK.PRI)"]

[/caption]

 [caption caption="DOK 5 (SUMBER : DOK.PRI)"]

 [/caption]Denpasar ( Bali ) – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Denpasar mengadakan kembali kajian pekanan School of Leadership and Ideology (SOLID 1) pada Ahad (24/4) 2016 bertempat di Gedung Serbaguna Kantor Dompet Sosial Madani Jl Dipenogoro No 189 Denpasar. Kegiatan Solid untuk kali ini begitu menarik, karena diisi dengan kegiatan bedah buku “ Ketika Mas Gagah Pergi” karangan Novelis Helvi Tiana Rosa. Pembicara dalam kegiatan Solid yaitu Ketua Forum Lingkar Pena (FLP) Bali Lailatul Widayati. Bunda Laila begitu ia disapa menceritakan bahwa film KGMP berbeda dengan film-film islami pada umumnya .

“Ketika Mas Gagah Pergi menceritakan kisah-kisah negara Palestina, Ruh antara novel dan film tidak hilang, tidak ada adegan bersentuhan dengan lawan jenis antara pemain film, dan juga seluruh keuntungan film didonasikan untuk pendidikan anak-anak Palestina dan Indonesia bagian Timur”. Ujar Alumni Fakultas Hukum Universitas Udayana ini.

Penulis Novel Pun harus menolak 11 PH yang menawarkan untuk memfilmkan KMGP, lantaran pemilik PH banyak yang ingin menggubah antara Novel dengan Film. Dalam pembuatan film KGMP ini juga pendanaannya melalui crowd funding atau patungan. “ Film KGMP juga sarat dengan nilai-nilai islami diantaranya mengajarkan rajin dalam beribadah dan peduli terhadap sesama” tutur ibu satu anak itu.

Saat ada nonton bareng KGMP antusiames warga Bali cukup tinggi. Saat empat kali kegiatan Nobar diadakan di Park 23XXI tercatat 772 warga muslim Bali menonton film KGMP. Saat sesi diskusi peserta SOLID 1 yang didominasi kader KAMMI Komisariat Dewata,  KAMMI Komisariat Badung, dan KAMMI Komisariat Al-FAttih ini banjir pertanyaan ke narasumber.

Dedi Setiadi Iskadandar, Kadep Kaderisasi KAMMI Komisariat Dewata mengaku sangat senang hadirdalam kegiatan SOLID 1 yang diadakan KAMMi Daerah Denpasar . “ Kegiatan SOLID 1 selalu menghadirkan kejutan dan begitu inspiratif untuk dihadiri” katanya dengan penuh semangat.

Diakhir acara Bunda memberikan 2 buah buku Manhaj kepada Perwakilan KAMMI yang diwakili oleh Sekjen KAMMI Komisariat Dewata yaitu Almizan. Acara ditutup dengan kegiatan foto bersama dengan pembicara.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun