Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Merayakan Hari Ibu dengan Berbagi Cinta dan kebahagiaan Bersama Para Lansia Penghuni Panti Jompo

23 Desember 2013   19:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:34 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap tanggal 22 Desember para anak di Indonesia yang memiliki ibu selalu sibuk untuk mencarikan kado istimewa yangakan diberikan kepada orangtua yang melahirkan mereka. Ada yang membelikan pakaian, parfum, peralatan kosmetik, tas, mengajak makan malam di restoran, menghabiskan seharian penuh melakukan aktifitas bersama semisal memasak bareng, hingga berkunjung ke makam ibu untuk mendoakannya apabila ibu telah tiada. Tanggal 22 Desember memang selalu dirayakan untuk mengenang jasa-jasa ibu kepada kita dalam momem hari ibu. Padahal di kalender sendiri hari ibu bukanlah libur nasional. Hal yang sangat lumrah sekali momen hari ibu hanya dirayakan bersama ibu, maupun ayah dan anggota keluarga lainnya.

Rotaract Club of Denpasar Bali sebagai organisasi kepemudaan internasional dibawah naungan Rotary Internasional yang anggotanya terdiri dari anak muda berusia 18-30 tahun saat hari ibu melakukan kunjungan, pemeriksaan kesehatan, dan memberikan bantuan donasi sumbangan di Panti Sosial Tresna Wana Seraya Denpasar (Panti Jompo). Kegiatan yang bertajuk Share Love and Happiness with Nursing Home Residents tersebut diketuai oleh Herdian Armandhani sebagai Project Leader kegiatan. Panti Sosial ini yang dikunjungi oleh kawan-kawan Rotaract Club of Denpasar Bali terletak di Jalan Gemitir no.66 Kesiman, Kertalangu. Jaraknya kurang lebih 4 km dari Kota Denpasar (berada di perbatasan Kabupaten Gianyar).

Rata-rata penghuni panti Jompo ini berusia dari usia 60- 100 tahun. Terdiri dari kakek-nenek yang berasal dari Kota Denpasar maupun kota-kota yang ada di Pulau Bali. Organisasi yang diketuai oleh Kadek Dwi Sutrisna ini di hari ibu yang jatuh pada hari minggu tanggal (22/12) 2013 tersebut selain melaukan kegiatan kunjungan, pemeriksaan kesehatan, dan pemberian donasi sumbangan juga melakukan sebuah hiburan karaoke bagi para kakek dan nenek yang ingin unjuk kebolehan tarik suara. Kegiatan di panti Jompo inidimulai pada pukul 08.30 wita di Aula Panti Sosial Tresna Wana Seraya Denpasar dan melibatkan volunteer yang berprofesi sebagai mahasiswa dan pekerja.

Bertindak sebagai MC dalam kegiatan berbagi kasih ini adalah Imrity Nur Achadah (Rety) dan Wahyu Bintang yang juga anggota dari Rotaract Club of Denpasar Bali. Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Panti Sosial Tresna Wana Seraya Denpasar yaitu Nyoman Retnaningsih, SH, MH. Ibu Retna dalam sambutannya bercerita tentang seluk beluk panti sosial , jumlah penghuni, seluk beluk panti hingga ucapan terimakasih kepada kawan-kawan Rotaract Club of Denpasar Bali karena peduli terhadap kakek-nenek yang ada di panti sosial. Ibu Retna juga mengapresisasi Rotaract Club of Denpasar Bali karena sebagai anak muda yang memiliki rasa empati yang sangat tinggi. Project Leader kegiatan Herdian Armandhani, saat memberikan sambutan juga menyapa kakek dan nenek yang ada dip anti sosial dan melaporkan sumbangan yang akan diberikan ke para lansia disana. Dhani sapaan akrab ketua kegiatan acara berbagi kasih tersebut juga mengenalkan Rotaract Club of Denpasar Bali secara umum. Penyerahan donasi sumbangan secara simbolis diserahkan ketua kegiatan kepada kakek dan nenek ditemani langsung oleh Ibu Retna.

Acara selanjutnya adalah acara yang sangat ditunggu-tunggu oleh para kakek dan nenek yaitu acara karaoke bersama. Banyak sekali kakek dan nenek yang antusias untuk ikut bernyanyi. Ada nenek berusia 75 tahun yang memilih lagu daerah Bali , kemudian ada nenek yang memilih lagu nasionalisme berjudul Tanah Air, dan juga ada seorang kakek yang memilih lagu bintang kecil. Para volunteer dan panitia kegiatan memberikan tepuk tangan yang meriah ketika kakek dan nenek ini menyanyi sehingga mereka semakin semangat saat menyanyikan lagu yang mereka pilih. Acara karaokean berlangsung satu jam. Saat karaokea berlangsung kawan-kawan dari volunteer yang berprofesi sebagai dokter dan tenaga medis memerikasa tekanan darah para kakek dan nenek di Aula, ada juga volunteer yang membagikan kapsul vitamin C, dan ada juga volunteer yang membagikan donasi tiap-tiap kakek dan nenek yang diberikan dari donatur. Acara di Aula ditutup dengan foto bersama para kakek dan nenek serta pemberian sumbangan sembako dan pakaian diatas panggung.

Air Mata Keharuan di Ruang Isolasi

Acara berbagi cinta dan kebahagiaan tidak selesai di Aula saja. Di Panti Sosial Wana Seraya Denpasar tidak semua kakek dan nenek bisa ikut karaoke di Aula. Ada kakek dan nenek yang berusi diatas 80 tahun dan sudah sangat uzur yang tidak dapat berjalan, Kakek dan nenek yang telah uzur tesebut beberapa ada yang sakit dan tidak bisa berjalan sendiri. Saeorang nenek yang ditaksir berusia 85 tahun ini menangis ketika diberikan bantuan donasi uang. Sontak beberapa volunteer ada yang merasa iba dan tak kuat hingga ikut menetaskan air mata. Para kakek dan nenek yang berada di ruang isolasi ini juga ada yang tidak bisa mendengar dan bila berkomunikasi dengannya harus menggunakan kertas dan alat tulis. Para kakek dan nenek yang tinggal dip anti jompo ini bukanlah tidak diurus oleh anak mereka, melainkan berasal dari keluarga yang perekenomiannya dikatakan mampu. Mereka ada yang memiliki anak, namun anak mereka pun juga ekonominya pas-pasaan. Ada juga kakek dan nenek yang tidak memiliki keturunan sehingga mereka hidup sebatang kara dahulu. Di Panti SosialTresna Wana Seraya Denpasar kami semua belajar bagaimana memaknai hari ibu sejatinya. Hari ibu bukan hanya kita rayakan dengan ibu kandung, ayah dan sanak keluarga saja. Hari Ibu kita maknai dengan berbgai cinta dan kebahagiaan dengan kakek dan nenek ini. Doa kami hanya satu untuk kakek dan nenek disana . Semoga Tuhan memberikan kesehatan sehingga kami suatu saat dapat menghibur dan berbeagi cinta dan kebagaiaan dengan mereka kembali.

[caption id="attachment_300770" align="aligncenter" width="300" caption="Panitia dan para volunteer kegiatan di Panti Jompo (Sumber :Dok.Pri)"][/caption] [caption id="attachment_300771" align="aligncenter" width="300" caption="Sumbangan dari para donatur yang diberikan ke panti jompo (sumber : Dok.pri)"]

13877996511188326928
13877996511188326928
[/caption] [caption id="attachment_300772" align="aligncenter" width="300" caption="Seorang nenek unjuk kebolehan tarik suara (sumber : Dok.pri)"]
1387799785791954523
1387799785791954523
[/caption]

[caption id="attachment_300774" align="aligncenter" width="300" caption="Antusiame kakek dan nenek saat acara berlangsung (Sumber :Dok.Pri)."]

13878001111675058547
13878001111675058547
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun