Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perbandingan Menonton Film Horor Suzanna Dulu dan Kini

3 Februari 2014   19:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:11 1335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu hobi penulis adalah menonton film horor. Entah itu film horot Barat, Indonesia, Jepang dan China. Penulis menyukai film horor yang jalan ceritanya mudah dimengerti dan tidak garing. Efek suara dan efek gambar dalam film horor pun juga menjadi daya tarik tersendiri ketika penulis menyaksikan film horor. Ngomong-ngomong soal film horor seminggu ini disalah satu stasiun televisi swasta kembali menayangkan film horor yang melegenda di Indonesia. Film horor tersebut dibintangi oleh artis yang ketika masih hidup gemar mengonsumsi bunga melati, siapa lagi yang tak kenal Alm Suzanna. Film-film horort yang dibintangi Suzanna diputar pukul 23.00 wita dan diyangkan dari hari Senin sampai Jumat. Walaupun ditayangkan saat malam tak mengurangi penulis untuk menonton kembali film-film horort yang dibintangi Suzanna.

Umumna film Suzanna yang ditampilkan di stasiun televisi swasta tersebut berkisah tentang lakon Suzanna menjadi Kanjeng Ratu Pantai Selatan, Nyi Blorong, dan Kuntilanak. Saat kecil kira-kira ketika duduk di sekolah dasar film-film horor Suzanna sanggupa membuat imajinasi bahwa hantu dalam fim horor Suzanna benar-benarnyata dan sedang berada di dekat kita. Penulis sendiri dahulu ketika menonton fil yang dibintangi Suzanna harus ditemani orang tua dan setelah menonton harus tidur ditemani orang tua saking seramnya menyaksikan film tersebut. Namun, ketika dewasa menyaksikan film yang dibintangi Suzanna, kesan horor dan menghantui sudah tidak terlalu berlebihan. Jalan cerita film-film Suzanna masih menarik sekali,

Walupun adegan-adegan yang menjurus ke adegan vulgar sekarang yang ditayangkan sudah banyak disensor tapi pemain film horor Suzanna aktingya benar-benar bagus dan tidak terkesan dibuat-buat. Berbeda dengan beberapa film horor yang dibintangi Depe dan Jupe, jauh terkesan dari kualitas bagus, dan hanya menjual adegan seks semata tanpamemikirkan jalan cerita yang jauh dari kata baik. Suzanna tetap menjadi legenda pemain film horor di Indonesia. Kematian sang pemain film pun juga misterius dan tidak diketahui oleh awak media. Satu hal yang sangat mengganggu penayangan film horor Suzanna adalah banyak adengan yang tidak vulgar dipotong-potong karena mungkin jam penayangannya terbatas. Tapi salut buat stasiun untuk stasiun televisi yang menayangkan film horor Suzanna untuk bernostalgia menonton film karya anak bangsa yang luar biasa ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun