Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mencermati Bisnis Multilevel Marketing untuk Anak Muda : Mau Untung atau Buntung?

27 Desember 2012   13:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:57 1393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_224145" align="aligncenter" width="300" caption="Diagram Cashflow Quadrant Robert T.Kiyosaki (Sumber :www.dotjenna.com)"][/caption] Mahasiswa atau pelajar terkadang ingin mencari pendapatan sampingan untuk memenuhi uang saku mereka yag terkadang diberikan orang tua baik bulanan atau harian. Ada yang mencari uang saku tambahan dengan bekerja sebagai guru les privat, menjadi penyiar radio, freelance mc berbagai kegiatan, bergabung di event organization, ikut agency model, dan masih banyak kegiatan yang dapat menghasilkan uang tambahan. Penulis pernah membaca buku karangan Robert T.Kiyosaki dalam bukunya Cashflow Quadrant. Robert T.Koyosaki menjelaskan tentang konsep empat quadrant yang menggambarkanbagaimana seseorang mendapatkan sumber pendapatan.

Empat Quadrant buah pemikiran kiyosaki adalah digambarkan melalui huruf-huruf yakni E untuk employee (pegawai), S untuk Self Employed (pekerja lepasan), B untuk Business Owner ( pemilik usaha) danI untuk Investor (penanam modal). Dari keempat huruf tadi Kiyosaki berpendapat bahwa untuk menjadi seseorang yang memiliki banyak sumber pendapatan seseorang harus berada di level Business Owner (pemilik usaha) atau Investor (penanam modal). Bandingkan dengan level employee (pegawai) dan Self Employed (pekerja lepasan).

Level employee (pegawai) dan Self Employed (pekerja lepasan) pada umumnya mereka-mereka mendapatkan pendapatan berdasarkan bulanan atau harian. Tentunya hal tersebut terkadang tidak mencukupi untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan hal tersebut Kiyosaki menganjurkan kepada masyarakat untuk mendapatkanrezeki dari jalur Business Owner (pemilik bisnis) dan Investor (penanam modal). Pada level Business Owner (pemilik Usaha) dan Investor (penanam modal) cara sederhana yang bisa kita manfaatkan peluangnya adalah dengan bergabung di bisnis multilevel marketing.

Multilevel marketing ( pemasaran berjenjang) adalah sistem penjualan berkelompok melalui keanggotaan yang membentuk tim pemasaran secara bertingkat. Sistem MLM ini lebih mengutamakan kebersamaan dalam mencapai tingkat omset penjualan perusahaan. Seorang anggota yang dapat memimpin timnya dalam memasarkan produk perusahaan akan diberikan komisi atau bonus sesuai dengan sistem yang berlaku di masing-masing perusahaan MLM. Saat ini bisnis multilevel marketing banyak diminati oleh anak muda dikalangan mahasiswa ataupun pelajar yang ingin mendapatkan uang saku tambahan.

Teman penulis bernama Dina contohya. Ia bergabung di salah satu bisnis multilevel marketing yag bergerak di bidang kosmetik karena ia tekun semenjak dibangku sekolah menengah pertama memulai bisninya. Saat ia sudah duduk di jenjang perkuliahan ia berhasil memperoleh target yang ia impikan. Mendapatkan bonus 14 juta rupiah dan berlibur di Abu Dabhi tahun 2013. Bisnis multilevel marketing memang sangat menggiurkan namun perlu jeli untuk memilih bergabung di bisnis tersebut.

Penulis pernah di prospek untuk bergabung dengan salah satubisnis multilevel marketing namun untuk bergabung disana harus menyetor sejumlah dana yang cukup besar yakni tiga juta rupiah. Bayangkan kita yang butuh uang saku tambahan malah diminta menyetor uang sebesat itu. Kemudian penulis menolak tawaran tersebut dengan sopan. Alasannya simple. Nggak punya duit. Orang tersebut pun gigih supaya penulis ikut bergabung dan menyarankan agar menjual handphone, menggadaikan STNK kendaraan dan menggunakan uang tabungan. Cara-cara tersebut sudah tidak benar. Taktik marketing yang tidak etis untuk dipraktekan. Akhirnya penulis pun meninggalkan orang tersebut.

Tips bagi para anak muda baik mahasiswa maupun pelajar untuk mendapatkan uang saku di bisnis multilevel marketing salah satunya pilihlah usaha bisnis multilevel marketing yang jangka panjangnya jelas (tidak merugikan bagi kita seperti cerita penulis sebelumnya), lihat bagaimana cara bergabungnya missal dengan mendaftar hanya sebesar Rp 50.000 dan tanpa menyetorkan uang pribadi kita seperser pun, dan yang terakhir adalah bisnis multilevel marketing tersebut legal serta berlandaskan hukum yang berlaku. Selain itu juga carilah bisnis multilevel marketing yang tidak menggunakan sistem tutup point. Sistem tutup point sangatlah merugikan.Alasannya jika kita tidak sampai target yang sesuai denga perusahaan siap-siaplah kita yang akan menggunakan uang pribadi sebagai sanksi bagi kita agar perusahaan tidak merugi. Pemuda yang cerdas tau yang mana bisnis multilevel marketing yang membuat untung bukan buntung. Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun