Mohon tunggu...
Herdian Armandhani
Herdian Armandhani Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemuda yang Ingin Membangun Indonesia Melalui Jejaring Komunitas

Kalau Tidak Mampu untuk Menjadi Pohon Beringin yang Kuat untuk Berteduh, Jadilah Saja Semak Belukar yang Sisinya Terdapat Jalan Setapak Menuju Telaga Air

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Rindu Tayangan Si Doel Anak Sekolahan

6 Oktober 2012   02:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:12 1554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tahun 2012 saat ini hampir diseluruh saluran televisi diseluruh Indonesia hampir banyak menayangkan tayangan sinetron-sinetron yang dapat dikatakan kurang mengangkat budaya kearifan lokal didalam penayangannya. Setiap hari saat menyalakan layar televisi di rumah kita disuguhkan tontonan sinetron yang dibuat para sineas dengan alur cerita yang menurut saya begitu-begitu saja. Banyak sinetron yang menjual air mata yang mengharu biru yang dilakukan tokoh protagonis akibat siksaan dan cacian yang dilakukan tokoh Antagonis. Adapula sinetron yang menayangkan pemain yang rupawan untuk mendongkrak rating popularitas ditelevisi. Banyak alur cerita sinetron yang dibuat yang pada awalnya bagus dan banyak disukai pemirsa diiringi dengan rating yang meningkat tiba-tiba membosankan dikarenakan ceritanya mulai keluar dari rel. Seharusnya alur sinetronnya sudah diperkirakan akan selesai tetapi ternyata ada tokoh baru yang masuk untuk memperpanjang sinetron sehingga menjadi bukan bersambung lagi namun season.

Masih segar diingataan kita Sinetron Tersanjung yang ditayangkan disalah satu televise swasta. Sinetron tersebut dibuat hingga menjadi enam season dan menjadi sinetron yang jalan ceritanya terpanjang dan jika tidak salah masuk rekor MURI. Tetapi lagi-lagi alur ceritanya membosankan dan cenderung lebay bagi yang menonton. Dari berbagai sinetron ataupun tayangan televisi yang meramaikan layar kaca ada satu tayangan yang menurut penulis sangat menarik untuk diangkat. Satu dari banyak tayangan itu adalah Si Doel Anak Sekolahan.

Si Doel Anak Sekolahan merupakan tayangan yang mengangkat unsur budaya kearifan Lokal Betawi yang berkisah tentang kehidupan sehari-hari dan bagaimana hubungan antar anggota keluarga. Disutradarai oleh Rano Karno yang kini menjadi aparat pemerintahan,Si Doel Anak Sekolahan mampu mendapat tempat dihati pemirsa yang menonton. Berkisah tentang Si Doel seorang mahasiswa jurusan teknik mesin yang menyambi menjadi sopir oplet dan dibumbui kisah cinta yang tidak berbelit-belit menjadikan SiDoel Anak Sekolahan menjadi tayangan keluarga yang wajib ditonton. Walaupun masa tayangnya sudah habis,namun bagi penulis Si Doel Anak Sekolahan adalah tontoanan sepanjang masa yang tidak akan pernah dilupakan. Kapan ya kira-kira ada tayangan seperti Si Doel Anaka Sekolahan lagi?Mungkin suatu saat nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun